Selesai?

720 87 56
                                    

2025

Jangan lupa klik vote and comment 💘💘

Disarankan untuk berpegangan terlebih dahulu, karena....🙃😘













Orang-orang datang dan pergi dari rumah duka yang kini penuh dengan kesedihan itu memandangi satu gambar yang di pajang di tengah sana dan dipenuhi dengan beberapa bunga di sekelilingnya.

Kepergiannya sangat menyakitkan bagi siapapun, tidak ada yang menyangka dia akan pergi secepat ini.

Tapi kalau sudah perihal nyawa tidak ada yang bisa berhasil mengetahuinya.

Dan juga tidak selamanya orang-orang yang berada di sekitar kita akan terus menetap di dunia ini—bisa saja mereka pergi besok atau lusa, semuanya tidak ada yang tau, yang bisa kita lakukan hanya mengikhlaskannya dan jika ingin menangis, menangis lah dengan sewajarnya, sedih boleh tapi jangan terlalu berlebih.

Ini lah kehidupan, akan ada saatnya kata berpisah itu menjadi mutlak.

Dengan balutan gaun hitamnya, rambutnya yang sudah dibiarkan terurai dengan pita putih yang terpasang cantik di surau hitamnya juga gelang bergaris putih yang melekat di lengannya.

Sejak acara pemakaman selesai Yewon hanya duduk di tengah-tengah dan tepat di depan sang Ibu sambil menatap gambar wanita paruh baya itu dengan tatapan kosongnya.

Bahkan sejak tadi Yewon menghiraukan siapa saja yang mengucapkan belasungkawa mereka padanya.

Sementara Eunbi yang masih tidak sanggup melihat sahabatnya itu hanya menangis dalam diam di pelukan Jhope yang sambil mencoba menenangkan istrinya itu.

"Tenanglah, Yewon baik-baik saja,"

Ujarnya lembut sambil mengusap-usap lembut punggung Eunbi yang kini masih menangis juga.

"Bagaimana aku bisa tenang... Dia sudah seperti mayat hidup yang tidak bereaksi apapun sejak tadi..."

Lirihnya menatap punggung rapuh Yewon namun masih dapat duduk menegak di depan sana.

Jhope pun menatap Yewon sambil menghela nafasnya berat.

"Coba kau berbicara padanya lagi, sepertinya tidak apa kau membujuknya, karena para tamu juga sudah pulang,"

Ujar Jhope menyarankan Eunbi untuk memancing Yewon agar mau berinteraksi kembali.

Perlahan Eunbi menarik tubuhnya dan mencoba menghentikan tangisnya lalu menatap Jhope sebentar meminta ijin lagi, perlahan Jhope mengangguk sambil tersenyum lembut.

Eunbi pun bangkit dari kursinya dan menghampiri Yewon.

Perlahan Eunbi duduk disamping Yewon karena perutnya yang sudah semakin besar itu.

Digapainya tangan Yewon yang sebenarnya gemetar itu namun dia mencoba untuk menyembunyikannya.

"Yewon... Sudah ya, kau harus makan..."

Bujuk Eunbi dengan intonasi lembutnya.

Namun Yewon tidak menanggapinya sedikit pun.

"Yewon-ah.."

Panggil Eunbi—namun masih sama Yewon hanya diam menatap lurus pada gambar Ibunya.

"Kalau Yoongi tau kau begini, dia pasti akan marah,"

Sengaja Eunbi memancingnya dengan menyelipkan nama Yoongi.

Dan benar saja, setelahnya Yewon perlahan menoleh menatap Eunbi dengan tatapannya yang masih kosong itu.

Cold but Sweet [Umga]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang