🤴🏻\\ 𝟏𝟓

39 12 3
                                    







~''*°•.~''*°••°*''~.•°*''~

"Apa kau tidak apa-apa?" Art merapihkan memegang pundak anak itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kau tidak apa-apa?" Art merapihkan memegang pundak anak itu. "Tidak apa-apa, tapi nona siapa?"

Art tersenyum mengusap rambut anak itu "bukankah hanya keluar- an-anda tuan putri-"

Art menaruh jarinya didepan bibir "shtt, lain kali lawan mereka agar mereka jera. Setelah ini, segera berlari ke rumahmu, jangan sampai terlihat dijalanan. Mengerti?"

Anak itu mengangguk, lalu Art menghilang di hadapannya.

"Aish, anakku yang satu ini" Grith menyusul Art cepat

"Apa yang terjadi?" Art bertanya kepada salah satu warga

"Ah, sepertinya ada warga yang terkena sihir." Ucap warga itu cepat

"Sihir?" "Ah iya, dia terus berteriak ia terkena luka bakar di wajahnya padahal tidak ada apa-apa" Art mengangguk

"Nara berhenti berjalan sendiri" Grith menahan tangan Nara "baiklah mari kembali ayah" Art tersenyum merekah lalu berjalan

Jeanna ikut tersenyum mengetahuinya



~''*°•.~''*°••°*''~.•°*''~



"Astaga, lihat semua barang ini" Geran menggeleng-gelengkan kepalanya

"Hei jangan menghina sapi-sapi ku"
"Dan bebek-bebek ku"

Ucap Weith yang diikuti Jeanna

"Jangan menatapku, ini ide Nara" Lorde mengedikkan bahunya

"Aku turut berduka dengan rambutmu tuan Grith" Geran menyentuh bahu Grith, Grith hanya mengendus sebal

"Segera ganti pakaian kalian, Raja akan segera kemeri" Geran menutup pintu

"LORDE!"

Lorde melompat mendengar teriak Grith

"A-apa?"

"KUMISNYA TIDAK BISA DILEPAS SIAL"

~''*°•.~''*°••°*''~.•°*''~

Art duduk dikursinya menatap pemandangan kota.

"Kau disini lagi, sudah kuduga" Geran menutupi wajah Art dari sinar matahari

"Apa? Kakak menghalangi matahari terbenam" Art menatap Geran mengernyit

"Ganti pakaianmu, Paman Walts akan segera pulang" Geran berjongkok didepan Art.

"Tidak akan, aku ingin hidup sebagai manusia setidaknya sekali seumur hidupku" Art mengalihkan pandangannya

Geran menghela nafas, "pakaianmu sedikit tipis, cuacanya akan dingin di malam hari"

Endless Illusion // SeonghwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang