🤴🏻\\ 𝟐𝟏

44 9 6
                                    


Sound /on






~''*°•.~''*°••°*''~.•°*''~

/Now playing- While You Were Sleeping ; BrtotherSu, SE O/

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

/Now playing-
While You Were Sleeping
; BrtotherSu, SE O/

Zayn menerobos masuk kamar Vednya tanpa mengetuknya.

"Vednya?"

"Diam aku sedang mengutuk seseorang. Keluar. Jangan mengangguku" Vednya melompat-lompat di tempat tidurnya sembari memukul-mukul bantal

"Vednya" Zayn menahan tangan Vednya, namun Vednya menepisnya

"Vednya- Berhenti!" Vednya terduduk lalu menangis sesugukkan

"Apa!? Kau ingin melihatku menangis? Kau bahagia melihatku seperti ini? Benar kata Ariz kau aneh. Dan kau dengar tadi kan? Semenjijikkan itu ya? Benar, kak Geran benar. Tidak akan ada yang mau bersamaku sampai aku mati"

Zayn diam, mendengarkan unek-unek yang dikeluarkan Vednya

"Sudah?" Vednya menatap Zayn tidak mengerti "apa kau sudah selesai dengan omong kosongmu?"

Melihat wajah Zayn yang berubah sinis, Vednya menahan sesugukkannya

"Aku tidak pintar berkata-kata, aku tidak seperti Ariz, San, ataupun Hwa. Tapi kuharap kau mengerti maksudku" Zayn menarik tangan Vednya, lalu memeluknya perlahan zayn menepuk atas kepala Vednya

"Ka-au an-eh ak-u seri-us" ucap Vednya ditengah sesugukkannya

"Aku tahu, jangan berbicara lagi"


~''*°•.~''*°••°*''~.•°*''~

"Lordee, lepaskan. Aku juga ingin tidur" Weith menepuk kepala Lorde agar melepaskan pelukannya

"Tidak bisakah haaa kau disini?" Lorde menguap

"Lorde-" "sebentar saja, biarkan seperti ini. Agar aku tahu bahwa Harlin salah" Lorde mengalungkan tangannya pada Weith

"Harlin salah, dan aku disini" Weith menepuk-nepuk punggung Lorde

~''*°•.~''*°••°*''~.•°*''~

"Nara, bangun" Hwa duduk pada sisi kasur, menyelipkan rambut Art ke belakang telinganya

"Aku mengantukk~" Art mengambil tangan Hwa lalu menjauhkannya

"Tuan Putri, tidak seharusnya kau berada di kamar orang lain di tengah malam begini" Hwa menautkan jarinya pada jari Art.

"Hmm, kau bekerja saja. Aku mengantuk" Art mendorong Hwa lalu mengganti posisi tidurnya

"Nara, kau juga harus ingat aku seorang pria"

"Hngg aku tahu" Art memberikan gestur mengusir pada Seonghwa

Endless Illusion // SeonghwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang