🤴🏻\\ 𝟕

57 21 2
                                    








~''*°•.~''*°••°*''~.•°*''~

"Bagaimana ini-bagaimana ini! Aku baru saja mengucapkannya dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bagaimana ini-bagaimana ini! Aku baru saja mengucapkannya dalam hati. Dia mendengarnya, sial. Bagaimana kalau dia tahu? Jangan sampai! Baiklah atur nafasmu." Art berputar-putar ditaman.

"Ada apa dengan Nara? Kenapa dia terlihat terkejut dengan ucapan kita? Atau jangan-jangan mereka putus?"

"SIAPA PUTUS?!" Geran datang membawa pai dan pizza yang sudah jadi "hai kak Ge-" Lorde tergugup di kata-katanya sendiri

"apa yang habis kakak lakukan kenapa rambut, dan baju kakak- begituu berantakan?" Weith menahan tawanya

Aku har- "berhenti bicara di sana dan bersuara Nara!" Art memukul kepalanya lalu segera memutar badannya keluar dari taman

"kau ingin kemana?" Hwa yang baru masuk segera menarik tangan Art.

"Siapa? Aku? Aku tidak kabur-"

"-Aku tadi melihat hantu"

"Ah- aku dipanggil ayah"

"Yang mulia sedang diluar" balas Hwa memajukan wajahnya

Art menutup mulutnya lalu mendekati Geran

"ha-ha kakak lucu sekali seperti ini ha-ha, sini kak aku rapihkan" Geran terdiam menatap sinis Hwa lalu membuka mulutnya tanpa bersuara 'dia kenapa?'

"Biasa kak dia sedang senyum-senyum sendiri karena bahagia, kata Vednya dia putus dari Hwa karena menyukai pangeran Zayn. Bukankah itu cocok? Zayn dan Nara. Kan Hwa-" Weith menutup mulut Ariz dengan pai yang dibawa Geran.

"Berhenti melantur sebelum kita semua akan dipenggal masal" Hwa yang sedang merapihkan rambutnya menatap sinis Ariz, Begitu juga Geran dan Art.

"Habislah aku" Ariz menelan ludahnya kasar.

"Kenapa dia mengajak kita mati bersama sih!" Vednya memukul kepala Ariz. Art menutup matanya dan perlahan menurunkan tangannya, berusaha membalikkan waktu.

Geran memegang tangan Art keras "peraturan perjamuan teh, jangan gunakan sihir apapun yang terjadi" Geran melepaskan tautannya lalu duduk.


~''*°•.~''*°••°*''~.•°*''~


Art melemparkan tubuhnya ke kasur "apa yang harus kau lakukan Naraaa, kenapa sih kau harus terbiasa melakukan segalanya dalam hati.

Membaca-bergumam-berbicara-marah. GANTI PERANKU DONG! Aku tidak akan menemui Hwa, tidak akan! Apapun yang terjadi!"

Tok tok tok

"Putri Nara, ini seluruh ponsel milik anda" Tuan Grith masuk dan memberikan sekotak penuh smartphone keluaran terbaru yang memiliki berbagai macam warna.

Endless Illusion // SeonghwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang