👸🏻\\ 𝟐𝟖

34 10 3
                                    


Perjalanan

.
.
.

/play lagunya jgn lupa/

~''*°•.~''*°••°*''~.•°*''~


"Aku akan di kamarku jika kalian butuh sesuatu" San menepuk pundak Hwa

"Aku mengerti situasi ini, maaf karena mereka sulit menerima fakta bahwa kami hanyalah sebuah tokoh fiksi" Vednya menundukkan kepalanya

"Jadi apa yang kalian rencanakan dengan perang ini?" Zayn mendekatkan duduknya disebelah Vednya

"Kita harus menemuinya- pangeran Joong" Art menyentuh kepalanya, berfikir panjang

"Bagaimana caranya? Khanate sudah tertutupi dengan sihir perlindungan, keluar dari Khanate sama saja membuka jalan bagi kerajaan Virda"

"Siapa yang bisa melakukan sihir ilusi tapi tetap berada di dalam Istana?" Hwa menatap Jeanna

"Sebenarnya ada hanya saja-"

"Bagus, kalau begitu ini yang akan kita lakukan-"

~''*°•.~''*°••°*''~.•°*''~

Ariz duduk memperhatikan cahaya Khanate yang mulai memudar.

"Apa kau baik-baik saja?" Vednya duduk di sebelahnya

"Tidak, bagaimana kau bisa biasa saja ketika tahu bahwa dirimu seorang tokoh fiksi?"

Vednya tersenyum menepuk kepala pria itu "aku tahu, tapi sepertinya kau lebih takut Jeanna akan meninggalkanmu nanti"

Ariz terdiam

"Ariz, walaupun mereka teman kita, mereka juga mempunyai kehidupan sendiri. Aku yakin kau mengerti maksudku."


~''*°•.~''*°••°*''~.•°*''~

"Kumohonn tuan, lakukanlah demi ayahku" Art terus memohon kepada tuan Grith

"Hanya sekali?" Art mengangguk

"Baiklah, berjanjilah untuk kembali dengan selamat tuan putri"


~''*°•.~''*°••°*''~.•°*''~

"Apa sudah waktunya?" Hwa bertanya kepada Zayn

"Ingat untuk melintasinya bersama, mengerti?" Vednya dan Art mengangguk

"Apa kau yakin tidak apa-apa meninggalkan mereka?" Vednya menatap Zayn serius

"Tidak ada yang tertinggal" Lorde dan Weith sudah berada di belakang mereka dengan Ariz dan wajah kesalnya

"Apa? Aku masih kesal" Ariz mendengus melihat tatapan teman-temannya

Endless Illusion // SeonghwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang