🤴🏻\\ 𝟏𝟗

43 11 8
                                    

Another part






~''*°•.~''*°••°*''~.•°*''~

Art mengitari ruangan Hwa, melihat-lihat barang yang disusunnya sedemikian rupa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Art mengitari ruangan Hwa, melihat-lihat barang yang disusunnya sedemikian rupa

"Jadi begini ya rasanya ada dikamar seorang pria" Art menyentuh lemari, melihat foto-foto Hwa

"Foto ayah, foto tuan Grith, foto kelas-" Art tersenyum melihat wajah Hwa yang hanya tersenyum kecil di setiap fotonya

"Dimana foto keluarganya?" Art melihat meja lainnya "ah, dia sangat lucu saat kecil" Art tersenyum lalu kembali menaruh foto itu.

Lalu ia membulatkan matanya melihat foto yang terpampang di sebelahnya. Sebuah pemandangan matahari terbenam, dengan pria dan wanita yang saling menautkan bibir didepannya

"Nara?"

Brak

Art membanting foto itu ke meja bersamaan foto lain yang terjatuh satu-persatu

Hik

Art menutup bibirnya, menahan cegukan.

"Kenapa kau terkejut?" Hwa berjalan mendekati Art. "Apa yang sedang kau lihat?" Art memegang foto itu dibelakang badannya

"Kau- mengejutkanku, ja-di aku terke-jut! Iya" Art tersenyum sepolos mungkin

"Berikan kepadaku foto itu" Art berdecih lalu menundukkan wajahnya, mengulurkan Foto itu kepada Hwa

"Kenapa kau memandangnya?" Hwa menyeringai melihat foto itu

"Bukan-aku tidak senga- bukann aku- aku ingin melihat foto lalu- bukaann aku- bosan" Art memukul kepalanya sendiri

Hwa menggigit bibirnya melihat perlakuan Art yang lucu

"Wajahmu merah"

Art mengangkat wajahnya

Hik

Art menutup wajahnya dengan tangan

"Keluar! Tidak usah kembali" Art mendorong Hwa ke pintu

Hwa menahan pintu dengan kedua tangannya,

Brak

Art terkaget, ia kembali membuka pintu dan mengelus tangan Hwa.

"Sakit ya? Maaf maaf, aku tidak sadar. Maaf"

"Hm sakit" Hwa mengangguk

"Sebelah saja? Atau keduanya?" Art melihat tangan Hwa "keduanya" Hwa menjulurkan kedua tangannya pada Art

"Lihat ini sampai merah, apa sangat sakit?"

Art terus mengucapkan maaf dalam hatinya sedangkan tangannya sibuk menekan tangan Hwa

Endless Illusion // SeonghwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang