Kembali.
.
.~''*°•.~''*°••°*''~.•°*''~
Setelah kejadian itu mereka memutuskan untuk menyusun ulang rencana mereka. Memutuskan untuk pergi ke perbatasan antara Lexa dan Pixa, tempat dimana Istana Lorde dan Weith seharusnya berdiri.
"Yang Mulia Ratu, kami meminta izin untuk segera pergi ke perbatasan." Hwa menunduk
Perlahan Eith berjalan turun dari takhtanya berjalan kearah Weith yang menatapnya sendu. Eith mengelus pipi anaknya itu "kau sudah mengetahuinya?"
Weith mengangguk, mengeluarkan air matanya lagi "ibu" "ibu dan ayah menyayangimu, ingatlah itu, bahkan hingga kau menutup matamu"
"Bagaimana ibu tahu?" Ucap Weith ditengah isakannya "kami melihatnya, ketika kau lahir. Karena itu ayahmu mengurung dirinya saat ini"
"Kekanak-kanakan" guman Weith sembari mengusap air matanya. "Raja mana yang menangis hanya karena seseorang mati" lanjutnya kemudian
"Semua Raja, karena dia mencintai seseorang yang lebih dari dirinya sendiri" Eith menyentuh tangan Art. Perlahan Art menundukkan wajahnya, mengingat ayahnya.
Eith mendekap keduanya "apa kedua putri ini sudah dewasa hm?"
"Su-dah" ucap Art sembari terisak. Eith hanya tersenyum lalu mengangkat sebelah tangannya
"Aku memberikan izinku kepada kalian"
~''*°•.~''*°••°*''~.•°*''~
Mereka sudah sampai di perbatasan di tengah malam.
"Jadi ini seharusnya istana kita ketika kita menikah?" Weith tersenyum melihat pemandangan yang dilihatnya
"Tersenyumlahhh, kau tidak mau menghabiskan waktuku denganmu secara bahagia?" Lorde memeluknya, tidak memberikan jawaban apapun
"Jangan seperti ini, kau membuatku sedih"
"Siapa aku?" Weith menunggu jawabannya "Weith" "lalu siapa pria di depanku?" Lorde tidak menjawab. Weith menghembuskan nafasnya "apa kau menangis?"
"Tidak, raja mana yang boleh menangis didepan ratunya" ucap Lorde semakin mengeratkan pelukannya
Weith menjauhkan badannya lalu menangkup wajah Lorde, perlahan ia menarik wajah Lorde mendekat menyatukan kedua dahi mereka.
Weith menyalurkan semua kenangan di pikirannya kepada Lorde, "kau melihatnya?" Lorde menunduk lalu mengangguk.
"Kau bilang raja tidak boleh menangis di depan ratunya" Weith mengusap air mata pada wajah Lorde "aku belum menjadi Raja" ucap Lorde ditengah sesugukkannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Illusion // Seonghwa
Fanfiction[𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄] Menjadi tokoh fiksi adalah hal terburuk bagi mereka. Bahkan Hwa, seorang pria yang sama bingungnya dengannya. Tanpa sengaja ikut memasuki portal itu yang membuat mereka berdua harus terikat. Hwa terus-terusan mencari cara untuk ke...