👸🏻\\ 𝟐𝟒

33 10 5
                                    

Sihir hitam?





~''*°•.~''*°••°*''~.•°*''~

"Sepertinya kau menyepelekan aku tuan putri"

Benarkah?

Mata Vednya berpendar, perlahan Vednya ikut melangkahkan kakinya.

Brukk

Griffin terjatuh di tempatnya

Vednya terus maju hingga ia berada di hadapannya. Meniupkan bulu angsa pada tangannya, yang menimbulkan ledakan besar.

Sepertinya sebaliknya

Zivian mengelap kacamatanya

"Putri Vednya memenangkan babak ini"

Zivian mencari keberadaan Vednya. Namun Vednya sudah kembali berada di tempat duduknya.

"Dasar pemain jarak dekat" gumamnya kecil

~''*°•.Lorde

"Lorde giliranmu" Weith menepuk-nepuk kepala Lorde

Perlahan Lorde menghilang lalu muncul ditengah Stadion

"Mari lakukan yang terbaik Pangeran Lorde"

Lorde tersenyum lalu menundukkan badannya

Zivian kembali menembakkan sihir

Lorde duduk di tanah, menatap lawannya lurus.

Apa yang kau lakukan Lorde?

Dia pemain jarak dekat, begitupun aku.

Lorde menutup matanya, membiarkan jari-jarinya merasakan kehadiran lawannya. Lalu ia melompat ke udara dan mengangkat tangannya

Cahaya hijau berpendar membuat lawannya berhenti di tempat. Mematung dan tidak lagi bergerak.

Weith adalah vitaminku

sial aku mendengarnya, Vednya terbatuk-batuk

~''*°•.Weith

Suara tembakan sihir terdengar

Weith melepas ikatan rambutnya, merubah ikatan rambutnya menjadi sebuah kain yang sangat panjang. Tembakan dilesatkan oleh lawannya, mengenai pipi Weith yang mengeluarkan darah segar.

Begitu tembakan lainnya dilesatkan

Weith mengubah sihir tersebut menjadi kain berwarna merah muda yang terbang dan menembakkannya kearah lawannya. Menembus dada lawannya kain itu berubah menjadi warna hitam.

Lalu kain itu terbang kearah Zivian bersamaan lawannya yang terjatuh.

"Putri Tana menggunakan sihir hitam?"
"Bukannya itu dilarang?"
"Itu kan sangat berbahaya!"
"Tapi Weith tetap mengalahkannya!"

Endless Illusion // SeonghwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang