VOTMEN
@Rahmawati saiful Duu
#RD
________________
_______________________"Minum...."titih Darka berulang kali sambil menyodorkan beberapa pil kepada Zena.
Zena Menatap pil itu beberapa saat,lalu menatap Darka,wajahnya menggeleng tanda tak mau"enggak mau..."Rengeknya Sambil menutup mulutnya dengan tangan.
"Enggak boleh,Minum sekarang Asya...."Dengan Galak Darka menatap Zena, yang di tatapa hanya mengerucutkan bibirnya.
"Itu pahit....Asya enggak mau"Tunjuk Zena kepada Tiga pil obat yang Darka pengang.
Walaupun Zena sering mengonsumsi obat obat itu,dia tetap tidak biasa.bahkan Angota keluarganya bersusah paya Agar Zena bisa meminum Vitamin yang wajib diminum dua kali sehari itu.
"Asya..."
"Enggak mau ka"
"Ayo..."
"Enggak...."
Lihatlah bagai mana keras kepalanya Zena,Darka memejamkan matanya sesaat menetralisir Emosinya yang naik,bukan karna marah pada Zena tapi karna marah pada dirinya Sendiri.
"Ka Darka..."panggil Zena saat melihat Darka dengan wajah merahnya.Zena di buat Was was takut jika Darka menghajarnya. Ingat Darka tak pandang Bulu.
"Ka Darka marah...."Tanya Zena hati hati."ka Darka jangan marah...."kata Zena lagi.namun Darka masih menatap Zena dengan Datar dan dingin.
"Mana Obatnya biar Zena minum..."Ahirnya lama Berdebat Zena memilih menyerah saja. Dari pada dia di telan hidup hidup oleh Darka.
Dengan Cepat Darka menyodorkan tiga pil itu kepada Zena tak lupa dengan segelas air.Zena meminum satu persatu obat itu.membuat Darka Lega.
Melihat Zena saat ini mengingatkan Darka dulu ketika Kenand harus membujuk Adiknya itu minum Obat melalui ponsel.Segala Cara yang Kenand lakukan mulai dari bernyanyi,memohon,membelikan apapun yang Zena mau hanya Agar Zena mau meminum Obat obat itu. Mengapa Darka tau?tentu saja dia tau hal itu.
"Udah di minum ko,kaka jangan marah lagi..."kata Zena sambil menyodorkan gelas kepada Darka.Darka mengambilnya lalu meletakan gelas itu di nakas.
"Anak pintar..."Darka mengusap Kepala Zena,lagi dan lagi.bisa di buat mati Zena jika lama lama seperti ini.
"Istirahat..."sangat terdengar Perintah.
"Loh,enggak mau Asya mau ke kelas aja,Asya udah baikan ko..."jawabnya,Sudah sejak tadi Zena berada di Uks dan dia merasa bosan.belum lagi urusannya dengan Nala dan Viona.
"Gue enggak izinin lo ke kelas,Sekarang istirahat!"tekan Darka,memberi perintah.Awalnya Zena bersikeras namun karna watak Darka yang keras membuat Zena terbaring di Brangkar saat ini.
"Tidur Asya..."peringat Darka ketika melihat Zena tak kunjung menutup matanya.
"Dasar ka Darka Galak...."ujar Zena pelan namun masih terdengar jelas oleh Darka yang kini duduk di sebelah brangkarnya.
"Tidur Asya..."
"Iya...iya..."walaupun kesal Akhirnya Zena memejamkan matanya dan menjemput mimpinya.
Darka tersenyum melihat Gadis itu tertidur dengan nafas teratur,Darka tak munafik kehadiran Zena dalam hidupnya memang banyak mempengaruhi hidupnya.
"Lo itu tanggung jawab gue,dan enggak akan ada yang bisa nyakitin lo..."kata Darka sambil mengusap puncak kepala Zena.
Hayo sudah berapa kali Darka mengusap Kepala Zena. Selamat kepada Zena yang berhasil membuat Seorang Darka cowok berbahaya menjadi selembut kapas ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARKASYA
Teen FictionMULAI=Kamis/02 april 2020/ AKHIR =Minggu/06 Desember 2020/ {PART MASIH LENGKAP💯} _____________ Namanya Darka Argawijaya, si ketua Gengster dengan wajah dingin dan datar, yang ketampanan wajahnya di gadang gadang setara dengan dewa yunani. Menurut...