❤19-Mawar putih❤

23.4K 1.7K 629
                                    


VOTMEN
By:Rahmawati Duu
#RD

Yang baca Absen dulu👉

MAKASIH UNTUK 100K🎊😘

______________
____________________

Zena berlari dengan cepat di sepanjang koridor yang tampak sepi, tak jauh di belakangnya ada Doni yang tengah mengejar sambil meneriaki namanya.

"ZENA LAKNAT BERHENTI ENGGAK LO...." teriak Doni namun tak di hiraukan sama sekali oleh Zena.

Bisa mati Zena kalo Doni menangkapnya, lagi lagi Zena terlibat masalah dengan si perusuh kelas itu, Zena tak sengaja menjatuhkan ponsel Doni membuat layarnya retak.

Bukannya berhenti Zena malah semakin gencar berlari meningalkan Doni di belakangnya.

Saat Zena berlari kearah belakang sekolah langkahnya mendadak berhenti saat matanya tak sengaja menangkap sebuah objek yang menyita atensinya.

Langkah Zena terhenti, iya menengok kebelakang namun tidak menemukan Doni mungkin saja cowok itu sudah kembali ke kelas atau mungkin pergi menuju kantin. Langkah Zena membawanya ke taman belakang sekolah di mana seseorang tengah duduk membelakanginya.

Walau ragu Zena tetap memberanikan diri untuk menyapa orang yang terlihat tengah menatap kosong dihadapannya.

"Ka Leo ngapain di sini?" tanya Zena sambil menatap leo yang kini ikut menatapnya.

Leo menatap Zena yang berdiri di sebelahnya, bibirnya terangkat membentuk garis melengkung di sana. Leo tersenyum dengan hangat, berbeda dari biasanya.

"Duduk," Leo menarik Zena duduk di sebelahnya, zena yang kaget hanya mampu menatap Leo yang terlihat sedikit gusar itu.

"Ka Leo kenapa? kalo ada masalah cerita aja,  biar Zena yang dengerin, tenang aja Zena enggak bakal ngomong ke siapa siapa ko," zena tersenyum sambil mengangkat dua jari tangannya.

Leo tak mengubrisnya, iya malah menatap Zena dengan tatapan yang tidak bisa di mengerti sama sekali oleh gadis itu.

Zena jadi salah tingkah sendiri dalam hatinya iya merutuki keputusannya untuk mendatangi leo. Jika dia tau hal ini akan terjadi iya lebih memilih di amuk Doni ketimbang berada di situasi ini.

"Ka leo kenapa sih? berantem sama ka Galak? ato sama yang lainnya, ko kaka sendirian aja disini, tumben enggak sama yang lainnya," cerocos Zena.

"Lo tuh cerewet,jadi ngigatin gue sama seseorang." Kata Leo sambil mengacak rambut Zena, membuat rambut itu berantakan.

"Upss, sorry ya ka Zena cerewet." Zena menutup mulutnya dengan telapak tangan.

Leo terkekeh, gadis dihadapannya benar benar polos.

"Kalo Zena boleh tau seseorang yang ka Leo maksut siapa?" tanya Zena dengan penasaran.

Seolah tersadar Zena menggigit bibir dalamnya, kenapa Zena jadi penasaran seperti ini, ini adalah urusan pribadi Leo dan Zena sudah lancang mengusiknya.

'Oh Tidak, dasar bodoh"

Tak ada tanda tanda Leo ingin menjawab pertanyaan bodoh Zena, entahlah apa yang di pikirkan leo saat ini. Namun sorot matanya tak perna lepas dari Zena.

Zena menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "bentar ya ka," dengan buru buru Zena berlari meningalkan Leo yang hanya Diam saja.

Leo kembali terkekeh, melihat Zena membuatnya semakin rindu saja dengan sosok gadis yang menghilang dua tahun lamanya itu, pergi entah kemana bagai di telan bumi saja.

DARKASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang