❤31-JAWABAN❤

15.2K 1.2K 184
                                    

VOTMEN
By:@RahmawatiDuu
#RD

Enggak Revisi Typo bertebaran, jangan lupa tandain ya😙

_________________
________________________

Zena menatap manik legam milik cowok jangkung di depannya, seolah waktu berhenti sesaat, dari jarak yang mungkin hanya dua jengkar saja Zena bisa menyaksikan makhluk tuhan yang hampir sempurna ini.

Degupan di dadanya rasanya semakin kras saja, bahkan Zena takut jika nanti si pemilik mata tajam itu akan mendengarnya.

Darka Argawijaya, sosok cowok yang berhasil mempengaruhi kehidupan Zena. Dalam hidup Zena tak pernah menyesali pertemuan keduanya, bahkan gadis itu selalu berterimakasih kepada tuhan karena telah mengirimkan sosok malaikat pelindung untuknya.

"Asya percaya sama kaka. Tapi tolong ka, jangan kecewain kepercayaan Asya!" Ungkap Zena dengan mantap, hatinya memilih menetap.

Semoga keputusan Zena hari ini sudah benar, semoga kepercayaannya kelak tak berubah menjadi kecewa.
Darka tersenyum mendapat jawabasederhana dari gadis yang sudah lama iya klaim menjadi miliknya. Cowok itu terlalu jenius untuk mengerti hal sesederhana itu.

Darka membawa Zena kedalam pelukan hangatnya, mengecup berulang kali puncak kepala gadis itu dalam hati iya tak hentinya mengucapkan terimakasih kepada tuhan.

"Asya nggak bakal nanya alasan kenapa kaka cinta sama Asya, Asya nggak butuh jawaban yang nantinya bakal nyakitin Asya sendiri ka?" Tutur Zena dengan serak, wajahnya menatap lurus Darka yang saat ini masih memeluknya

"Asya enggak peduli sekalipun kaka pacarin Asya hanya karna kasihan, alasan tanggung jawab atau apapun itu," matanya tak sanggup lagi membendung air mata yang siap untuk meluncur di pipi putih itu.

"Yang Asya mau cuma kaka. sekali aja, dalam hidup Asya pengen egois ka hiks...hiks... Asya pengen bahagia walau hanya sesaat..." ada ketakutan dalam dirinya jika nanti dia mati tanpa adanya kebahagiaan.

Darka semakin memeluk Zena dengan erat, menenggelamkan wajah Zena ke dada bidangnya. Hatinya sakit mendengar ucapan pilu yang keluar dari mulut Zena.

"Bukan sesaat, tapi selamanya. Lo bakal bahagia untuk selamanya Sya," bisik Darka sambil mengusap surai milik Zena.

"Alasan utama Asya bahagia itu kaka, janji sama Asya kaka nggak bakal ninggalin Asya," entah mengapa Zena merasakan takut. takut kehilangan sosok Darka, sosok malaikat pelindung yang iya yakini utusan tuhan untuk membahagiakannya walau hanya sesaat, sebelum tuhan merengut nyawanya.

"Janji! Gue nggak bakal ninggalin lo sya, itu janji seorang ketua Gengster"

hari ini Darka berjanji, semoga saja iya menepati janjinya hari ini, esok, lusa dan seterusnya. Iya berjanji atas nama Gengster itu artinya dia tak main main dengan ucapannya.

_________________

Pagi ini bisa di bilang adalah pagi yang istimewa untuk gadis pendek bernama Zena, pasalnya hari ini sang pacar menjemputnya berniat untuk berangkat bersama.

Kabar gembira itu malah menggegerkan seantero Briandika, pasalnya mereka baru saja menyaksikan si ketua Gengster, cowok dingin dan super cuek tiba tiba membonceng gadis yang cukup populer di sekolah.

Memang ini bukanlah kali pertama Zena duduk di boncengan Darka, mereka juga tampak dekat sejak Zena pindah ke Briandika. Namun yang membuat mereka heboh adalah perlakuan manis yang Darka tunjukan secara terang terangan. Mulai dari membantu Zena turun dari motornya, membuka helem gadis itu dan, Bahkan mengantarkan Zena ke kelasnya. dan jangan lupa jika sepanjang koridor Darka tak melepaskan tautan tangan mereka.

DARKASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang