❤37-ENDING❤

31.7K 2.2K 3K
                                    


VOTMEN
BY: Rahmawati Duu
#RD

Part ini panjang, sedian posisi ternyaman anda

PASTIIN KALIAN COMENTAR DI SETIAP PARAGRAF👉

_________________
_________________________

Anak anak Gengster yang saat ini tengah berada di markas di buat takut saat melihat Darka mengamuk, sudah lama mereka tidak melihat sosok itu murka dan sekarang mereka di buat ngilu saat menyaksikan bagai mana ke brutalan Daraka dalam menghancurkan kamarnya.

Memang mereka tidak bisa melihat bagaimana hancurnya kamar itu, namun mendengar bunyi pecahan dan juga benda benda yang di lempar meyakinkan mereka betapa besarnya kemarahan sang pemimpin.

Sejak tadi ke empat inti Gengster mencoba menenagkan Darka, bertanya, menahan serta memukul cowok itu seperti yang di lakukan Leo sekarang.

Bukkk....

Leo melayangkan pukulan tepat di rahang Darka membuat cowok itu terhuyung beberapa langkah kebelakang, "sadar bego," teriak Leo yang kini ikut emosi.

Darka terduduk lemah di lantai, punggungnya iya sandaran di pinggiran ranjang. Matanya memerah dan tubuhnya bergetar.

"Dar, lo kenapa?" tanya Gilang sambil duduk di atas ranjang yang sudah tak tertata rapih.

"Kita enggak bakal tau kalo lo diem doang, gunanya kita di sini apa coba." Eza berkacak pinggang di depan Darka.

Sendangkan Reyhan memilih bersandar di depan lemari, dengan kedua tangan iya lipat di depan dada.

"Asya..." suara Darka parau dan bergetar, matanya memanas ingin mengeluarkan bulir air mata.

FLASHBACK

Darka menghentikan laju motornya di depan gerbang mewah yang menjulang tinggi di depannya. Tampak dari sini rumah mega itu terlihat sepi tidak seperti biasanya, di mana banyak penjaga di halaman rumah bernuansa moderen itu.

Darka memencet bell yang terletak di sebelah gerbang, menunggu beberapa saat hingga akhirnya seorang pria paru baya menghampirinya.

"Maaf mas, masnya siapa ya? Kesini cari siapa?" Tanya pria paru baya dengan ramah.

Darka mengerutkan alisnya, ini adalah kali pertamanya melihat pria tua ini di rumah Zena. Apakah dia pegawai baru? Pasalnya dia tidak mengenal Darka.

"Saya Darka, mau ketemu sama Asya, asyanya ada?" Tanya balik Darka.

Pria paru baya itu terlihat mengerutkan alisnya, terlihat sedikit berfikir sebelum berucap. "Oh maksud mas, mantan anak pemilik rumah ini toh..." ujar si pria membuat Darka mengerutkan alisnya.

"Maksud bapak apa ya?" tanya Darka dengan binggung.

"Oh mungkin mas nya enggak tau, kalo pemilik rumah ini udah pindah sejak kemaren." Jelas si pria tua itu.

Bagai tersambar petir, seolah dunia Darka terhenti untuk sesaat. Tangga nya jatuh di dinding sebelahnya menompang tubuhnya yang mendadak lemah. Keringat dingin tiba tiba saja membanjiri telapak dan dahinya. Untuk pertama kalinya Darka di serang rasa takut.

DARKASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang