❤06-CAT AIR❤

38.7K 2.1K 112
                                    


VOTMEN
@rahmawatisaifulduu
#RD
______________
_______________________

"ASYAA...Kamu dari mana aja sayang,papa nyariin Asya dari tadi..."tanya Pria yang di ketahii sebagai Papa Zena,siapa lagi jika bukan  kevin Almairah.Kevin sangat kawatir saat sang istri mengatakan tak menemukan putri bungsunya di kamarnya,padahal waktu sudah larut.

Kevin mengusik waktu istirahat para pekerja dirumahnya, saat iya tak menemukan putri kecilnya itu di istana mewah miliknya.Semua orang panik dan langsung mencari keberadaan Zena, putri bungsu keluarga Almairah.

Zena menghambur peluk kepada Kevin,dengan air mata iya terisak sambil meminta maaf, karena merasa bersalah.

"Maafin Asya pah...." kata Zena dengan menyesal,Zena bisa melihat Sorot kawatir dalam manik Papahnya.

"Asya enggak boleh kaya gini lagi, semua orang panik nyariin kamu, sayang..."Kevin menghapus jejak air mata sang putri, lalu tersenyum hangat menenangkan.

Kevin menyadari keberadaan seseorang di tempat itu, membuatnya terdiam sambil menatap Cowok yang berdiri tak jauh darinya itu.

"Darka..."

Zena menatap papahnya yang baru saja menyebut nama cowok yang mengantarnya pulang. sorot mata Kevin sangat sulit di artikan Zena.

"Papah kenal sama ka Darka"tanya Zena sambil menatap Papah dan Darka bergantian,kedua laki laki itu hanya saling melempar tatap.

"Asya...masuk ya, mamah nunguin kamu loh dari tadi"ucapan Kevin langsung di iyakan Zena, tanpa pikir panjang Gadis itu berlari memasuki Rumahnya.

*****

Jam menunjukan pukul 07:05. itu tandanya KBM Akan dimulai Sepuluh menit lagi,namun dari tadi Gadis berambut sepunggung itu hanya duduk dan melamun saja.

Zena, dialah Gadis yang sejak pagi tadi masuk kedalam kelas dan memilih duduk, sibuk dengan pemikirannya.

"Zena, gue pinjem penghapus lo dong..."kata viona dari balik bangku Zena, karna memang Viona duduk di belakang Zena.

Viona mengerutkan dahinya saat Zena tak menjawab dan malah mengabaikannya.hal itu membuat Viona penasaran.

"Zena..."panggil Viona sekali lagi, kali ini sambil menusuk nusukan pulpen ke punggung Zena namun lagi lagi tak ada sahutan dari Sang empu.

"ZENAAA....."Teriak Viona karna kesal. suara nyaring milik Viona membauat semua penghuni kelas menatap kearah mereka berdua, termasuk Nala yang tengah berdiskusi mengenai uang kas kelas dengan Raja ketua kelas.

Zena sendiri yang ketauan melamun dengan salah tingkah menggaruk garuk kepalanya yang tak gatal sama sekali.

"Kenapa vio..."tanya Nala sambil mengambil tempat duduk di sebelah Zena.

"Tau nih, Zena ngelamun mulu dari tadi pagi! kan gue kesel...."Adu Viona yang kini sudah menarik bangkunya menuju meja Zena.

"Maaf Vio, sayangnya Zena jangan ngambek." Zena mencubit pipi Viona lalu terkekeh saat melihat Viona kesakitan.

"Isss...jijik tau Zen." Viona bergidik ngeri menatap Zena, sendangkan Nala tertawa melihat Viona dan Zena.

"Lo kenapa dari tadi ngelamun Zen?"tanya Nala, gadis itu juga menyadari jika Zena tengah memikirkan sesuatu. belum juga bertanya, Raja ketua kelasnya sudah memanggilnya terlebih dahulu.

"Semalem aku ketemu sama ka Galak"kata Zena langsung pada intinya.

"Ka Galak,Siapa?"tanya Viona

DARKASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang