VOTMEN
BY: RahmawatiDuu
#RD
__________________
___________________________"Bangsat...."
Bukk...
Sejak tadi Leo tak berhenti hentinya melayangkan bogemannya kepada sang pemimpin yang sama sekali tidak melakukan perlawanan.
"Anjing lo Dar," teriak Leo sambil menendang nendang perut Darka dengan kesetanan.
Gilang, Eza dan Reyhan berlari menghampiri keduanya, memisahkan Darka dari amukan Leo. Saat ini keduanya sama sama kacau.
"Gila lo, Darka itu sahabat lo Leo! Sadar...." Ucap Gilang setelah melayangkan satu pukulannya di rahang Leo.
Leo menatap penuh amarah kearah Darka yang kini sudah di bantu Reyhan. Keduanya saling menatap dengan tatapan tajam dan menusuk.
"Lo mukulin Darka karna Zena? kita bisa ngomongin ini semua baik baik Leo," kata Eza.
Leo berdeci, menatap mereka dengan sinis. "Lo semua enggak liat gimana hancurnya anak itu kemaren, lo semua enggak tau gimana Zena nangis karna cowok brengsek ini." Mengingat keadaan Zena kemarin membuat hati Leo sakit. Melihat bagai mana gadis itu menangis dan bergumam satu nama yaitu Darka membuat Leo ikut hancur.
"Yang sayang sama Zena bukan cuma lo, kita semua juga. Gue juga pengen mukulin Darka Bangsat!" uangakap Gilang, tak ada raut becanda dalam ucapannya.
"Kita harus dengerin penjelasan Darka dulu, gue yakin dia punya alasan tertentu." Eza menatap Darka meminta penjelasan dari sang pemimpin.
Smrik Darka muncul dari ujung bibirnya, membuat para sahabatnya menatap Darka dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Enggak ada alasan tertentu, gue lakuin apa yang menurut gue bener." ucapan Darka berhasil membuat Gilang melayangkan pukulannya.
"Ngomong yang jelas anjing," maki Gilang dengan pandangan tatapan tak bersahabat.
Darka mengusap sudut bibirnya yang berdarah, hari ini iya banyak menerima pukulan dari teman temanya.
"Jadi menurut lo yang kemaren itu bener?" tanya Leo tak percaya. Bukannya menjawab Darka malah terkekeh membuat Leo mengepalkan tangannya.
"Bangsat, lo kalo memang sayang sama Zena jangan kaya gini. Kasihan anaknya Darka...." teriak Leo meronta meminta dilepaskan dari cengkraman Eza.
"Kenapa, suka lo sama dia?" tanya Darka dengan nada menantang.
Leo berhasil melepaskan diri dari Eza, dengan langkah panjangnya iya menghampiri Darka, mencengkram kerah kemeja putih yang membungkus tubuh jangkung milik ketua Gengster.
"IYA...GUE SUKA SAMA ZENA, DAN GUE ENGGAK SUKA LO NYAKITIN PERASAAN CEWEK YANG GUE SUKA...." Teriak Leo tepat di depan Darka, rahangnya mengeras ingin meremukan tulang tulang milik sahabatnya.
"Lo nyakitin dia, itu artinya lo cari masalah sama gue..." desis Leo tajam.
Mendengar pengakuan Leo membuat Eza dan Gilang melotot tak percaya, berbeda dengan Reyhan yang memang sendari awal mengetahui perasaan Leo kepada Zena.
"Gue harap lo enggak lupa, gue yang paling berhak soal dia. Lagi pula Kenand uda....."
Leo menyela ucapan Darka, tak membiarkan Darka menyelesaikan kalimatnya.
"Gue enggak peduli dengan tanggung jawab lo yang harus jagain dia, kalo memang lo bertanggung jawab lo enggak bakal nyakitin dia."
Leo menatap Darka dengan sorot yang berbeda, "lepasin dia kalo memang lo enggak mampu, gue siap jadi perisai buat Zena..."
KAMU SEDANG MEMBACA
DARKASYA
Teen FictionMULAI=Kamis/02 april 2020/ AKHIR =Minggu/06 Desember 2020/ {PART MASIH LENGKAP💯} _____________ Namanya Darka Argawijaya, si ketua Gengster dengan wajah dingin dan datar, yang ketampanan wajahnya di gadang gadang setara dengan dewa yunani. Menurut...