4. BAR

84 48 26
                                    

Malam Readers...

----

Malam menghampiri kota Jakarta. Jutaan bintang turut menyapa seperti mereka gembira. Tapi,tampaknya itu gak berlaku dengan Reza.

Malam itu Reza berulangkali menggedor-gedor kamar Kai. Namun tak ada respon dari si pemilik kamar.

Sebenarnya Reza gak bakalan menggedor-gedor kamar orang malam-malam gini kalau saja Kai tidak memasang musik rock sekencang-kencangnya. Sialnya lagi,kamar Reza dan Kai bersampingan. Belum lagi suara pecahan kaca.

"Woi Kai matiin musik nya!! Lo budek apa malam-malam gini masang musik sekeras-kerasnya?!! Lo ngapain didalam,lo minum-minum ya?!" Teriak Reza kesal,masih menggedor-gedor pintu kamar Reza.

"Aduhh,,,Reza kamu kenapa ribut-ribut ini dah malam lho..." Lisa mama Kai datang dengan raut gelisah.

"Ini bu, Kai masang musik rock kuat banget. Ganggu Reza belajar. Trus ada suara kayaknya Kai lagi minum deh." jawab Reza.

"Aduh,Kai nak kamu ngapain di dalam buka pintu nya Kai..." Lisa memanggil-manggil Kai dari luar kamar dengan gurat cemas.

"Ada apa Lisa?" Karniel dan Jondris ikut datang mendengar keributan di lantai atas.

"Ini mbak,mas Kai gak mau buka pintunya. Saya khawatir Kai kenapa-napa." Lisa berbicara sambil terisak.

"Kai...Kai...buka pintunya!!!" Jondris menggedor-gedor kamar Kai.

"Pa,mending di gedor aja..." usul Reza.

"Iyah,bener kamu." angguk Jondris. "Reza kamu bantu papa,Lisa dan Karniel kalian menghindar..."

Lisa dan Karniel mundur sesuai intruksi dari Jondris. Sedangkan Jondris dan Reza bersiap-siap menggedor kamar Kai.

"Dalam hitungan ketiga. 1...2...dan...3..."

Brukk...

Lisa langsung menangis melihat keadaan kamar Kai. Bukan,ini bukan lagi kamar namanya.

Bukan hanya Lisa,Jondri,Karniel dan Reza sekalipun kaget dibuatnya. Bagaimana tidak,kamar Kai sekarang sangat berantakan. Selimut berserakan dilantai,sampah makanan dan juga beberapa botol minuman keras berserakan. Sepertinya Kai baru mengamuk sampai melempar beberapa botol karna tampak pecahan kaca.

Kai sendiri menangis di sudut kamar dengan keadaan kacau sambil memeluk sebuah bingkai foto.

"Kairi..." Lisa berlari menghampiri Kai. Ia memelukknya dan juga belum berhenti menangis.

"Kamu kenapa kai?" Jondris ikut masuk ke kamar Kai.

Gila.
Reza bahkan kaget seratus persen liat Kai amuk-amukan kayak gini. Dan kai nangis? Sumpah,keadaannya saat ini berbeda dengan Kai yang selalu mengajaknya bertengkar tiap pagi.

"Ma...Ara ma..." isak Kai.

Tunggu...Ara? Ara siapa?
Reza ikut mendekat ke arah Kai.

"Ma...Ara mutusin Kai ma,padahal Kai gak ngelakuin kesalahan apa pun..."

What? Mutusin? Sejak kapan Kai pacaran? Kenapa gue gak tau? Batin Reza.

"Astagah Kai...cuman gara-gara gadis kamu sampai kayak gini." Lisa ikut menangis merasakan kacaunya sekarang perasaan putra satu-satunya.

"Ya udah,kamu berhenti nangis Kai. Liat keadaan kamu sekarang. Kamar kamu berantakan begini. Lebih baik sekarang kamu bersihin tubuh kamu dan bergegas tidur. Malam ini kamu tidur di kamar sebelah. Kamar kamu besok bakal dirapiin Bi Surti." Ujar Jondris tegas.

8 LETTERS  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang