29. FIRS KISS

29 14 5
                                    

Pria itu duduk termenung di bangku kantin. Ia cukup terkejut saat mendapat pengunguman mendadak dari kepala sekolah.
Dua pria di sampingnya menatap Kairi aneh.

"Kenapa lo?" tanya satu pria disampingnya. Ali.

"Khayalin Mbak Tati kali," ceplos Rehan.

Kairi menjitak kepala Rehan. "Apaan sih lo?!"

"Hehehe,jadi lo kenapa? Mikirin pengunguman tadi?"

Kairi mengangguk. "Lo tau kan,pengunguman tadi bisa dibilang mendadak?"

"Iya juga sih," kata Ali. "Ujian diundur hingga 2 minggu kedepan? Dan minggu depan ada pertandingan basket dengan anak SMA Garuda?"

"Hiyuyy, lo cemas tentang pertandingan minggu depan?" terka Rehan.

"Apaan sih lo? Lo remehin gue?" ujar Kairi tak terima.

"Kagak kok," Rehan menggeleng cepat.

"Tapi nih,setau gue si Aris masuk Rumah Sakit,"~Ali.

"Aris? Aris Siapa?"~Rehan.

"Aris Jordan? Dia ketua basket SMA Garuda," jawab Ali.

"Gara gara apa?" tanya Kairi.

"Katanya sih kecelakaan pas balapan kemarin malam,"

"Kalau ketuanya masuk RS trus yang gantiin siapa?" tanya Kairi lagi.

Ali menggeleng. "Gue gak tau. Yang pasti penggantinya gak kalah hebat dari si Aris,"

Rehan dan Kairi mengangguk. Kemudian mereka menikmati bakso yang baru datang.

***

Ara,Rani,Raya,Nia dan Flora berjalan beriringan menuju kantin.

"Ck,penuh guys," kata Nia.

"Huh,sial bangt,"~Rani.

"Masih ada tempat sisa buat kita," kata Raya.

Mereka menoleh ke tempat yang dimaksud Raya lalu berjalan kesitu. Ara sebenarnya tidak mau kesitu. Pasalnya tempat itu adalah tempat duduk orang yang ingin dihindarinya.

"Em,kami bisa duduk disini kan?" kata Flora.

"Tentu," jawab Reza senang. Dia langsung menarik tangan Ara duduk disampingnya.

Jadi posisinya,Juan,Aldi,Reza dan Ara duduk di satu arah. Lalu dihadapan mereka,Rani,Raya,Nia dan Flora duduk.

"Udah dapat teman baru?" tanya Juan.

"Kayak yang lo lihat,"

"Lo utang budi sama gue," kata Aldi bangga.

"Makasih Al," kata Ara tulus.

Mendadak hening. Tiba tiba Mbak Susi datang membawa bakso pesanan mereka. Dan mereka langsung memakannya.

"Eh,nama gue Rani," kata Rani memecah keheningan.

"Gue Nia,"

"Gue Raya,"

Juan melirik satu orang lagi yang belum memperkenalkan diri. "Lo?"

"Gu–gue Flora," jawab Flora gugup.

Mereka semua memang gugup. Tapi diantara mereka Flora yang lebih gugup.

"Lo kenapa Flo?" tanya Ara.

"Eh,enggak,"

Reza diam diam menatap Ara yang tampaknya masih marah kepadanya. Dia membuang nafas berat. Bagaimana pun ini memang salahnya.

8 LETTERS  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang