37. SAMPAI JUMPA PAPA

41 8 8
                                    

Detik detik menuju tamat:')

♥Happy Reading♥

♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Siang ini adalah pemakaman papanya Ara. Banyak kerabat keluarga yang terpukul. Sumuanya berkabung dalam kesedihan.

Rez,Aldi,Juan,Lala,Raya Rani,Nia,Flora dan Sandi turut datang. Ara dan mamanya yang sangat terpukul sesunggukan dari tadi dan tidak mau meninggalkan makam. Reza slalu disamping Ara untuk menenangkannya.

"Turut berduka cita ya,Ra dan tante," ucap Nia sedih.

"Kakak dan tante yang sabar. Kakak harus bisa ngiklasin om," ucap Lala ikut menenangkan Ara.

"Mkasih ya smuanya. Tante gak nyangka Ara punya teman sebaik kalian," ucap mamanya Ara.

Mereka mengangguk.

"Ara...kita pulang yuk," bujuk mama Ara.

Ara menggeleng. "Gak. Ara mau disini,nemenin papa. Papa nanti kesepian disini,"

"Papa gak bakal kesepian. Papa udah sama yang Maha Kuasa,ra. Papa udah senang disana,"

"Jadi papa seneng ya ninggalin kita,ma?"

Mamanya memandang putri semata wayangnya sedih. Dia tau Ara sangat terguncang atas kepergian papanya,tapi papanya pasti tidak suka bila putrinya menangis seperti ini.

"Ara,kamu harus bisa iklasin papa. Papa pasti sedih lihat kamu menangis kayak gini,"

Ara tidak menjawab. Dia terus menangis sesenggukan memanggil manggil papanya.

Mama Ara menghembuskan nafas berat. Dia bingung bagaimana lagi membujuk Ara. Kemudian tatapannya beralih ke pria disamping Ara. Pria itu menatap Ara sedih. Ia memberi kode kepada Reza agar membujuk Ara pulang.

"Sayang,kita pulang yuk..." bujuk Reza lembut. Dia memeluk Ara erat,menenangkan gadisnya.

"Gak mau za. Gue mau disini sama papa," lirih Ara dengan mata berkaca kaca.

"Om gak bakal seneng liat putri hero nya nangis,Ra," ucap Reza membujuk lagi.

"Gak,za..."

Reza memutar otak mencari cara. Menyentil telinga Ara pelan lalu berbisik, "Nurut sayang...kalau enggak aku bakal nyusul pergi,"

Ara sontak menatap Reza kaget. Apa maksudnya? Reza bakal ninggalin dia?!

"Ka—kamu bakal ninggalin a—aku juga?" ucapnya sesenggukan.

Reza menggesek gesekkan hidungnya ke hidung Ara gemas. "Gak bakal. Tapi kalau kamu gak nurut aku bisa lakuin itu," jawabnya.

Ara jadi was was sendiri. Papanya sudah pergi. Dia tidak mau Reza juga pergi. Cukup papanya saja yang pergi,jangan lagi.

Ara mengangguk. "Sampai jumpa papa,"

"Bagus," pria itu tersenyum. Lalu tampa aba aba menggendong tubuh Ara.

Mama Ara tersenyum berterimah kasih. Lalu mereka kembali pulang. Sedangkan Rani,Raya,Nia,Flora,Juan dan Sandi ijin pulang.

Dirumah

"Selamat datang kembali sayang," ucap mama Ara lembut.

Ara tersenyum. Walau hanya 2 bulan dia tidak melihat keadaan rumah ini dan banyak  yang berbeda. Ah,dia jadi penasaran bagaimana keadaan kamarnya. Apakah masih sama seperti saat dia tinggalkan? Kotor dan berantakan?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

8 LETTERS  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang