Maaf lama gak update.
Semoga kalian sukaHappy Reading:D
____________
Ada dua ekspresi yang saat ini sedang Reza rasakan. Pertama,ia merasa senang saat menyadari kenyataan bahwa gadis yang ia taksir sejak awal masuk SMA mengajaknya berbicara empat mata.
Kedua, ia cemas soal apa yang hendak gadia itu katakan kepadanya.
Setelah menemui Reza saat jam istirahat tadi,Ara mengatakan bahwa ada sesuatu yang ingin ia bicarakan dengan Reza.
Dan sepulang sekolah,Reza mendatangi rooftop seperti yang Ara katakan. Ternyata Ara sudah lama menunggu Reza dengan ekspresi yang sulit ditebak.
"Hi,udah lama nunggu?" ujar Reza berbasa-basi.
"Semalam yang ngantar gue pulang elo kan?" tanya Ara plus dengan suara sinisnya mengabaikan ucapan Reza. Ia tampaknya tidak senang dengan basa-basi Reza.
Reza mengangguk." iya,"
"Lo bilang apa aja ke 'dia'?"
Reza menatap heran Ara. "dia?"
"Papa gue," jawab Ara malas.
"Gue gak bilang apa-apa,"
"Bohong! Lo pasti bilang kalau lo sama gue habis lakuin hal-hal skatmat kan di bar?!"
Apa?!
Reza menggeleng cepat. "Lo gila? Lagi pula kalau gue ngomong kayak gitu ke papa lo apa untungnya? Dan lagi,semalam gue emang antar lo pulang dalam keadaan mabuk,tapi gue gak cari-cari kesempatan!""Oke,gue balik," ucap Ara tiba-tiba.
"Woi,lo mau balik gak mau bilang apa-apa gitu?" teriakan Reza menghentikan langkah kaki Ara.
Ara gak berbalik. Namun juga gak lanjut berjalan. "Makasih,"
Reza melongong."cuman itu?"
"Lo maunya apa?" tanya Ara dingin.
"Gak mau ajakin gue makan gitu? Atau apalah..."
Ara gak merespon.
Beberapa menit ada suara dering dari hp Ara. Gadis itu merogoh sesuatu dari saku roknya. Lama ia memandang layar handpone-nya. Lalu kembali berjalan.Melihat itu,Reza berlari mengejar Ara.
"Lo mau ngapain ikutin gue?" tanya Ara sesaat mereka sampai di parkiran.
"Gue juga mau balik,Ra," sahut Reza.
"Bisa kasih alasan lain gak?"
"Lo belum jawab pertanyaan gue,Ra," Reza tersenyum.
Ara masih diam tak berkutik. Ia menatap Reza dengan tatapan sulit diartikan.
"Lo mau uang?"
Reza menggeleng. Ia sama sekali tidak mengharapkan sepeser apa pun uang dari gadis cantik dihadapannya.
"Jadi?"
"Gue cuman mau kita temenan aja," jawab Reza.
Ara menggeleng lalu menatap Reza sinis."gue gak mau,"
"Kenapa?" tanya Reza."Permintaan gue sulit?"
Ara tak menyahut. Ia benar-benar malas melanjutkan percakapan yang gak guna ini.
"Ara lo denger gue kan?"
Ara menatap malas Reza. Pria ini,selalu membuatnya ingin meninju wajahnya. Untung ia sadar,anak orang haram buat dipukulin.
KAMU SEDANG MEMBACA
8 LETTERS [On Going]
Teen FictionPutus dengan sang kakak trus jadian sama adiknya yang ternyata sudah lama menaruh rasa padanya bahkan jauh sebelum sang kakak. Kira kira gimana ya rasanya? Gimana kisah Ara didalam posisi ini? Dia bakal bisa move on gak? Atau... Penarasan? Cuss...