32. What?!

22 10 10
                                    

Happy Reading

__________________________

Aldi,Juan,Rani,Raya,Nia dan Flora sudah ada di kantin. Reza dan Ara kemudian datang terakhir.

"Jadi kalian dari mana aja hah pengantin?" tanya Rani.

Ara mengangkat alinya. "Pengantin?"

"Owh,okay. Calon pengantin tepatnya," ralat Rani.

"Gue cuman jemput pasanan sehidup dan semati gue," jawab Reza santai.

Aldi terkekeh. "Bucin banget lo,jijik gue dengarnya,"

Reza mengangkat bahu tak peduli. Lalu pergi memesan bakso untuknya dan untuk Ara. 10 menit kemudian Reza kembali.

"Makan,Ra," Reza menyodorkan mangkok bakso kepada Ara.

Gadis itu tersenyum. "Makasih,"

"Bukannya lo tadi sama Sandi ya Ra?" tanya Nia. Flora mencubit lengan Nia. Gadis itu meringis.

"Apaan sih Flo?!" ketusnya.

Reza mengangkat sebelah alisnya. "Sandi? Itu cowok yang tadi? Dia murid baru?"

Raya mengangguk. "Iya. Dia sekelas sama kita,"

"Ada murid baru?" tanya Aldi. "Orangnya yang mana?"

"Pokoknya ganteng lah," jawab Nia.

"Tuh orangnya!" Flora menunjuk cowok yang baru masuk ke kantin. Mereka semua menatap Sandi si murid baru itu.

"Oh," singkat Juan. Dia tidak tertarik dengan pembicaraan murid baru ini dan lanjut makan. Tampa sengaja tatapannya saling bertautan dengan Flora. Flora menatap Juan gugup. Sedangkan Juan terkejut lalu mengalihkan pandanganya.

"Owh iya. Gimana dengan Lala?" tanya Aldi mengalihkan tatapan mereka dari Sandi.

"Yah. Pipi kanan dan kedua tangannya terdapat luka sayat. Kata Lala itu ulah Sonya," papar Ara.

Mereka melongong. "Serius?"

Ara mengangguk.

"Sonya lakuin itu? Kejam banget!" ucap Rani dan Raya serempak.

"Kalian gak tau kalau Sonya psikopat?" tanya Juan.

Rani dan Raya menggeleng. Sedangkan Nia dan Flora masih terkejut.

"Tapi gue heran," kata Ara. Mereka kembali menyimak pembicaraan Ara. "Saat gue tanya ke Lala 'apa lukanya perih?' Dia jawab 'sedikit. Karena udah terbiasa' dia bilang gitu ke gue. Gue heran apa maksud dia terbiasa?"

"Gue juga heran," kata Reza. "Ya udah nanti kita tanyakan aja sama Lala. Sekalian kita jenguk dia,"

"Lo gak latihan basket Za?" tanya Ara.

"Iya juga Za," timpal Aldi.

"Gini aja. Lo bilang sama anak basket lain buat latihan sendiru hari ini. Sedangkan kita ke rumah sakit," saran Juan.

"Ide yang bagus!" seru mereka serempak.

***

Mereka berdelapan kini senang ada di ruang rawat Lala. Yah,mereka dirumah sakit. Sepulang sekolah mereka langsung pergi ke rumah sakit.

"Gimana keadaan lo La?" tanya Aldi lembut.

Lala gelagapan. "Em,anu...itu..."

"Kayaknya dia udah sembuh total karena ada Aldi," goda Ara.

Lala tersipu. Dia tidak menanggapi mereka yang sedang tertawa. Kemudian Lala menangkap beberapa orang yang tidak dia kenal.

"Siapa kak?" tanyanya.

8 LETTERS  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang