"Lo.. Kenapa?"
Gue langsung membeku setelah mendengar suara itu.
💆💆💆
"Dah selesai." Ucap cowok itu setelah menaruh plester dilutut gue yang lecet.
Untungnya gak terlalu parah, ntar malah merusak kaki gue yang jenjang nan indah ini.
Gue menatap luka yang gue buat sendiri dengan tatapan kosong tanpa mengingat kalo ada orang lain juga disekitar gue.
"Hey?"
"Ah kenapa?" Ucap gue langsung sadar dan melirik cowok disamping gue.
"Lo kenapa sih? Gak jelas tau gak."
Gue melemparkan tatapan tajam kepada cowok itu. Gue mendengus gak tau kalo dia bisa bilang gue gak jelas. Galak lagi.
"Lah lo yang lebih gak jelas. Bawa-bawa plester segala dikantong. Kenapa gak P3K aja sekalian." Ucap gue blak-blakan. Iya gue emang gitu kok apalagi gue lagi kesel.
Sebenarnya gue malu gara-gara tuh cowok liatin gue yang bodoh ini tadi tapi ya gimana kekesalan gue lebih besar.
"Itu hal lain. Makanya gue selalu bawa plester. Lo juga butuhkan tadi, untung aja gue selalu bawa." Ucap cowok itu sambil menunjuk plester yang ada dilutut gue.
"Lo kok galak apalagi ke orang yang gak lo kenal. Gak sopan tau." Desis gue ke cowok yang dahinya ada plester.
Dia menatap gue dengan pandangan 'what the hell?'
"Lo juga gitu dan gue kenal lo kok." Ucapnya sambil membuang pandangannya.
Gue tertawa garing. Iya garing kriuk kres. "Emang bisa gue gak kenal lo tapi lo kenal gue?"
Okei, emang gue baru sehari apa disekolah ini terus gak kenal sama siswa yang lain. Atau itu karena gue sering bareng Mingyu ama Yeji doang ya?
"Nama lo Mina, anak kelas 12-A. Teman dekatnya Mingyu dan Yeji. Suka banget makan burger tapi gak pake sayur. Suka ngomong sendiri, hyper banget---"
"Udah stop." Potong gue sambil mengangkat tangan kanan gue didepan dia.
Gue mendengus lagi, Lagian siapa sih dia kok bisa tau tentang gue. Padahal dia bukan temen sekelas gue tapi diakan--?! EH DIA KAN YANG KEMARIN LIATIN GUE DARI PINTU?!
"ELO YANG KEMARIN KAN?!" Ucap gue sambil nunjuk kearah dia. Dia juga keliatan kaget karena gue teriak tiba-tiba.
'Lo juga suka toa, Min.' Pikir Yeji dilain waktu dan tempat.
Dia memutar matanya malas. Sampai gue aja malas banget liatnya.
"Pikun. ADUH--"
Akhirnya gue menabok dia karena, entahlah refleks. AWOKWOKW
"LO MAU YA DIGORENG?!"
Dia malah liatin gue dengan kebingungan.
Gue mengambil nafas sedalam mungkin sambil menutup mata gue. Mencoba buat tahan amarah. Latihan dulu kan puasa udah dekat.
Gue kembali membuka mata gue dan tuh cowok masih liatin gue. Kayaknya demen dia liatin gue ya. Apa gue secantik itu huh?
Back to the topic. "Lo siapa sih?" Tanya gue.
"Gue.Minho." Ucap Min.ho dengan penuh penekanan. Maksudnya apa coba begituan.
"Oh... Tapi kok lo tau tentang gue? Kan aneh gitu." Tanya gue sambil melirik cowok itu. Gue gak lirik dia karena tertarik loh ya.
Minho memperbaiki posisi duduknya menjadi menghadap lurus kedepan. Kek menatap masa depannya. Apaan sih garing, Min lagian pohon doang depan sana.
"Semua orang tau tentang lo kali. Anak-anak dikelas gue juga pada omongin lo karena lo dekat banget ama Mingyu." Akhirnya Minho menjelaskan dengan serius.
Mukanya serius terus perasaan. Gak bisa berekspresi ya dia? Senyum dikit kek kayak Mingyu gitu:v
"Lah emang kenapa kalo deket ama Mingyu?" Tanya gue yang ambigu dimata Minho.
Minho kembali liat gue dengan tatapan yang lebih serius lagi, "Lo gak peka apa ambigu sih?"
Wah, songgong sekali kamu.
Meet the new cast
(( Minho Leonardo ))
(Manusia songgong dan gak tahu berekspresi)
Hobi: bawa plester
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] a few things
Fanfiction[COMPLETED] 📌 Kisah gue yang gak menyadari beberapa hal ini. Basa-basi: ✨ff pertama ಥ‿ಥ ✨non baku ✨simpan diperpus kalian ya~ ✨vote, komen dan saran dibutuhkan😌 Start: (10/5/2020) End: (23/5/2020) High rank: #23 love triangle (22/5/2020)