26. Apa ya

12 3 1
                                    


Setelah pulang sekolah gue menunggu Minho keluar dari kelasnya. Sebenarnya gue gak nyaman karena ini kelas Lia juga. Karena beberapa temannya menatap gue gak suka.

"Mina, kok disini?" Tanya Minho terkejut.

Gue senyum, "Nungguin lo. Lama banget sih."

"Gue gak tahu, kalo lo nungguin gue. Ada apa?"

Gue membuang pandangan gue kearah lain. "Gue mau bilang makasih."

"Buat apa?" Ih Minho kok jadi gak peka! Biasanya juga lo yang paling peka.

"Yah buat yang tadi, makasih udah buktiin gue gak bohong." Ucap gue masih gak mau natap Minho. Malu hehe.

"Kalo ngomong sama orang tuh, diliat orangnya. Ganteng juga orangnya." Tangan gue yang lincah langsung menabok Minho pelan kok, pelan. "Aduh!"

"Ngawur kamu, mas!"

"Itu nyata kok, Mba. Coba deh Mba diliat dulu Mas nya. Ntar tertarik loh." Ucap Minho membuat gue geli. Ih kok mba mas sih. Gak biasa gue.

"Minho geli ih."

"Hehe becanda, tapi bener loh Min, tanpa gue juga suka sama lo, gue tetap percaya sama lo." Ucapnya membuat pipi gue jadi panas. Kok reaksinya gini lagi.

"Pokoknya makasih."

"Gak mau ngasih jawabannya hm?" Tanya Minho dan gue gak nahan lagi, gue langsung menutup muka gue dan menggeleng. "Yaudah nanti aja."

"Mau gue antarin pulang?" Tanya Minho membuat gue makin panas readers.

Apa ini baper yak? Saking gue gak nahan, gue langsung lari pulang.







🚗🚗🚗









TIT TIT TIT

Kenapa sih mobil dibelakang malah klakson-klakson gak jelas. Ribut tau gak. Kayaknya juga mau turun hujan, langit udah mendung dan udaranya agak dingin. Gue gak bawa payung atau jaket. Bagus sekali Mina. Lagian lo tinggalin Mingyu dan Minho, jadinya pulang begini kan.

"Mina!" Eh suara itu. Gue membalikkan badan gue dan melihat Hangyul dengan seragam sekolahnya yang udah gak rapi lagi.

"Gak usah jalan, bareng gue aja. Udah mau hujan juga." Ucap Hangyul sambil menunjuk mobil hitam disamping dia. Dia bawa mobil?

Udah Mina jangan ditolak. Gue langsung berlari dan Hangyul membukakan pintu mobilnya. Sok banget nih anak.

"Gue udah tungguin loh, didepan pagar. Diklakson juga gak denger, budeg ya?" Ucap Hangyul lagi nyetir.

Gue menggeleng, "Denger kok tapi kan gue gak tahu kalo itu buat manggil gue." Ucap gue. "Anyway, makasih juga udah mau anterin."

"Anything for my princess."

"Semerdeka lo aja."

——————
Mian, chapter kali ini pendek:) otw ending

👇👇👇

[END] a few things Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang