12. Jalan

5 2 0
                                    

Nyatanya kemarin setelah mama pulang kerumah, Minho malah diajak makan malam bareng dan jadilah Minho harus pulang malam.

Mama pun baik terhadap Minho seperti ke kak Mark. Katanya udah kayak anaknya dan soal kak Mark dia belum tau kalo gue ngambil baju dia. WKWK.

Gue dan Minho pun udah sering menghabiskan waktu sama-sama. Setiap istirahat, gue dibawain burger tanpa sayur dan minumannya selalu diganti-ganti.

Gue juga cerita sama Yeji tentang Minho dan mereka saling kenal karena sekelas tapi gak akrab karna katanya Minho pendiam banget.

Tapi kok dia cerewet banget sama gue?

Kayak sekarang dia lagi ngoceh karena gue masih aja gak suka makan sayur padahal katanya burger itu kebih enak kalo pake sayur. Bla bla bla.

"Iya Minho iya. Tapi nih ya, gimana kalo habis sekolah kita jalan-jalan? Udah lama gue gak ke mall. Mau ya ya?" Bujuk gue dengan senjata andalan gue.

"Mager."

"Kok gitu sih? Mau ya?"

"Gak mau."

"Kasian Mina sendiri. Masa Minho juga biarin gue sendiri, katanya teman?"




🏬🏬🏬






Akhirnya inilah yang gue tunggu-tunggu. Jalan-jalan. Gue jadi bingung sekarang mau kemana. Tapi setelah gue melihat dipapan iklan tentang film yang sedang tayang, gue jadi tertarik buat nonton.

Minho juga setelah dibujuk baru mau. Salah satu sifat Minho yang harus diingat. Dia jual mahal.

Gue menarik cowok itu ke poster film dan menunjuk ke film horror yang sedang tayang.

"Nonton ini yuk!"

"Min, lo.. Yakin?"

Gue mengangguk antusias.

"Ah-oke deh, serah."

"Yay."

Setelah persetujuan Minho, gue langsung menarik Minho, lagi dan berjalan ke arah bioskop. Kayak biasa kalo nonton selalu membeli popcorn yang sweet terus ukuran large dan minuman. Masing-masing gue pesen 2. Buat Minho juga.

Saking terlalu menikmati makanan dan filmnya, gue gak sadar kalo Minho cuma liatin gue doang dan ternyata dia takut nonton film horror. Padahal ini adalah genre film terbaik menurut gue. Itu kenapa sesudah filmnya habis, gue mengejek Minho terus-terusan.

"Akhirnya gue dapat kelemahan seorang Minho haha." Ucap gue masih mengejek Minho.

"Berisik."

"Minho takut hantu, Minho takut hantu."

"Mina..1.."

"2." Balas gue sambil ketawa ngakak terus.

Gue sama sekali gak percaya kalo Minho ini takut hantu. Pasalnya dulu dia kayak hantu, datang tanpa diundang.

"Iya deh, Mina gak ketawa lagi. Habisnya lucu sih."

"Haha lucu. Yang lucu itu tuh muka kamu, merah banget kek tomat."

Ucap Minho sambil menyentuh hidung gue. Eh kok atmosfirnya begini. Hey tolong.

Minho juga dengan santainya merangkul bahu gue sambil ngalus gak jelas.

Please deh ya gue gamau baper-baper begini.

"Mina?"

"Ya?"

"I love you."

"Hah? Ngapain sih?"

"Emang gue bilang apa?"

"I love you."

"I love you too."

ASDFGHJKL MINHO!!

Setelah itu, Minho berlari sambil ketawa dan gue walaupun gue baper, gue ikut lari ngejar Minho. Buat apa? Buat nabok dia.

Berani-beraninya dia ngalus ke gue.

"MINHO AWAS LO!"

"TOMAT BLE."

Entah apa nama rasa ini tapi.. Gue seneng.

"Udahan Min, capek. Sini duduk dulu." Ucap Minho yang ngos-ngosan tapi udah duduk dibangku.

Mina ikut nurut duduk disamping Minho.

Hening.

Tapi gue gak merasa kalau gue gak nyaman sama suasana ini. Karena ini kayak perasaan kalau lgi bareng Minho. Dimana aja kalau bareng Minho pasti rasanya tenang begini. Gue juga gak ngerti kenapa bisa begini tapi itulah yang gue rasakan.

Rasanya adem.

"Minho?"

"Apa?"

"Boleh tanya?"

Tatapan penasaran Minho menatap Mina. "Tanya aja."

"Lo itu.. Manusia apa AC sih kok adem banget!" Celetuk Mina tiba-tiba.

Minho mengulun senyumnya, ademmya makin nambah. "Lo suka?"

"Iya soalnya tuh ya, baru lo doang gue ngerasa begini." Ucap gue dengan santai sambil menatap orang-orang yang lewat.

"Gue hebat ya?"

"Lah malah muji diri sendiri!"

"Mina liat gue dong." Mata Mina menatap mata Minho, "Mau gak denger gue pantun?" Tanya Minho lalu Mina mengangguk doang. Iyain aja mau mas yang 1 ini.

Sebelum berpantun, Minho menampilkan senyum terbaiknya. "Aku jerman, kamu prancis. Aku perhatikan, kamu makin manis." Ngalus Minho yang gak ada duanya lagi.

JANGAN GEMES-GEMES NANTI MINA
MELELEH.

[END] a few things Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang