15. Hangyul

5 2 1
                                    

Setelah pulang sekolah, gue langsung pergi ke tempat yang udah Hangyul share. Rencananya seperti kemarin tapi tanpa Mingyu.

Akhirnya saat sampai didepan cafe, gue langsung melihat seorang cowok dengan seragam sekolah sedang melambai ke gue. Itu Hangyul. Gue pun berjalan mendekat ke dia.

"Wah, gue gak mengharapkan lo datang sendiri disini."

"Tapi gue emang datang sendiri. Gimana dong?"

Hangyul memang gak berubah. Sesudah dia mendengar ucapan gue, dia ketawa sambil menaruh tangannya dipundak gue dan membawa gue masuk kedalam.

Kita duduk dilantai 2, dekat jendela katanya biar bisa liat pemandangan. Iya, pemandangan jalanan.

Hangyul memberikan sebuah menu ke gue. "Bentar.." Ucapnya membuat gue berhenti liat menu. "You know what's on menu?"

"Makanya ini mau gue liat."

"No, its just me-n-u." Ngalus Hangyul lagi.

Gue hanya mendengus lalu meliat ke menu lagi.

"Mau pesan apa? Tenang aja, my treat." Ucap Hangyul dengan smirk khasnya.

Karena gue lagi gerah, gue pesen aja lemon ice tea dan Hangyul mesen ice coffe late. Gue gak tahu kalo dia suka kopi.

"Jadi, gimana kabar lo tanpa Mingyu?"

"Kenapa jadi bahas gue sama Mingyu sih?"

"Gue kepo soalnya aneh. Tapi biar gue tebak, dia.. Udah punya pacar kan?"

Gue terdiam dan sedikit terkejut karena ucapan dia.

"Lo diam berarti bener."

"Itu gak jadi masalah kok." Kayaknya gue lupa kalo gue pernah galau gak jelas karena itu.

"Apa dia berubah? Gue rasa sih iya. Pasti kalian berdua jadi beda. Apa gue bener lagi?" Hangyul dengan semua kepercayaan diri, dia ngomong bener terus.

"Emang itu anehnya?" Hangyul mengangguk.

"Okey, kayaknya lo selalu bisa nebak jalan pikiran gue. Gue rasa mungkin begitu, semenjak dia pacaran, gue udah gak deket kayak dulu. Gue gak banyak menghabiskan waktu ama dia. Kemarin kemarin juga marahan dan lo tau gak, itu yang terlama."

Hangyul mengangguk mengerti. "Padahal nih ya, gue kira Mingyu bakalan jadian sama lo karena yang gue liat dia suka sama lo. Lo ingat gak, dulu waktu dia cariin lo terus ternyata lo lagi sama gue. Tatapan dia ke gue itu jelas dia marah dan cemburu. Lucu sih liat dia begitu. Dan setelah gue denger lo bilang gini, jujur gue gak suka. Gak fair buat lo."

"Pftt, lo kasian sama gue hah?"

"Gue gak bilang begitu ya."

"Udah, cukup bahas gue. Sekarang bahas tentang lo."

Hangyul untuk beberapa detik dia terdiam. Gak tau kenapa. "Gue masih sama. Udah liat kan? Gue juga lagi tertarik sama fotografi makanya setelah lulus gue mau kuliah dan buat studio foto."

Gue menatap dia kagum. Gue jadi iri , dia udah menemukan passionnya dan tujuannya kedepan. Lah gue? Bingung terus.

"Thats cool, you know? Gue juga liat post lo di ig pada bagus-bagus. Boleh dong gue difotoin juga." Ucap gue becanda.

Hangyul ketawa kecil. "Anything for you, Princess."

Wait, what?

"Lo tau gak, gue disekolah jadi seksi dokumentasi karena selalu bawa kamera ke sekolah."

"Waw, segila itukah lo sekarang?" Ucap gue sambil ketawa.

Akhirnya pesanan gue dan Hangyul diantar. Gue langsung gercep meminum minuman gue. Hari ini emang lumayan panas dan walaupun ruangan disini udab ber-AC tapi gue butuh yang dingin-dingin.

"Gue mau fotoin lo dong. Pura-pura minum gitu, beneran juga gapapa sih. Ayo jadi modelnya bang Hangyul dulu."

Walaupun gue malu-malu buat difotoin tapi ya acara memotret pun terjadi.

Walaupun gue malu-malu buat difotoin tapi ya acara memotret pun terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hangyul pas SMP

Hangyul pas SMA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hangyul pas SMA

👇👇👇

[END] a few things Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang