6. Marahan

3 1 0
                                    

"Kalian..marahan?"

Tuhkan keliatan sama mamanya. Gue sungguh gak peka. Tapi ada yang gak beres disini. Gue harus bicara sama Mingyu.

"Tante, Mina ke kamar Mingyu boleh?" Dan dibalas anggukan oleh mamanya ngeijinin.

Gue pun bergegas ke kamarnya Mingyu buat tanyain dia kenapa tapi gue stay cool gitu.





⚠⚠⚠








Untungnya gue bisa nyusul Mingyu sebelum dia masuk ke kamarnya. Biar gak canggung gue sok-sokan mengambil sebuah paperbag kecil berwarna pink pastel dari tangan Mingyu.

"Wah, ini apaan?" Tanya gue baru aja mau melihat isi paper bag itu.

Tapi reaksi Mingyu yang tidak terduga membuat gue terkejut dan terdiam tapi dengan cepat gue acting tenang-tenang aja.

Dia kembali merampas paperbag itu dari tangan gue dan yang paling gue terkejut adalah tatapan Mingyu. Tatapan yang belum pernah dia perlihatkan ke gue. Marah, benar-benar marah.

"Santuy lah. Udah pulang telat juga. Tau gak gue udah nungguin lama banget sampe-sampe gue udah mau lapar lagi." Pura-pura ngambek be like.

Bohong Mina. Lo gak nungguin dia dan lo masih kenyang. Tapi gue cuma mau cairin suasananya biar gak serius banget. Iya gue gitu. Diajak becanda malah serius, diajak serius malah becanda.

Tapi ya, gue otomatis kasih alasan begitu.

Kali ini gue benaran peka, diliat aja dari sorotan mata Mingyu kalo dia lagi emosi. Tapi dia bukan tipe yang ngelampiaskan ke orang lain. Beda kek gue.

"Gue gak minta lo buat nungguin gue."

Glek. Gue menelan ludah gue dengan susah. Ah demi kucing gue dirumah, ucapan Mingyu ini nusuk banget. Baru ini gue nyesek karena ucapan Mingyu.

Oke, tenang Mina.

"Emang tapi gue mau main. Bosen dirumah." Rengek gue kayak biasa. Ini gak pertama kalinya kok gue kerumahnya pas gabut.

Dia hanya menatap gue lurus tanpa adanya niatan mau ngerespon apa kek. Tuhkan beneran Mingyu ada apa-apa. Dia berubah, gak kayak kemarin-kemarin.

Gimana nih gue gak tau mau ngapain. Soalnya baru ini Mingyu marahnya gini amat.

Oke, gue akhirnya memutuskan buat nanya dia kenapa begini. Tapi pasti ada sesuatu yang lebih buruk datang kan? Seharusnya gue tetap diam. Gue selalu salah kalo gue ngomong.

"Bukan urusan lo."

Tuhkan, mending diem aja. Tapi gue tetap gak nyerah.

Gue mendengus pas liat dia langsung balik badan dan masuk ke kamar dia. Oh tidak lupa juga pintunya dibanting readers sekalian.

Gue dilema mau masuk atau enggak. Yaudah masuk aja, kan tadi udah minta ijin terus diam aja deh sampe Mingyu mau jelasin. Kan biasa dia begitu.

Gue menahan nafas gue sambil membuka kenop pintu. Mina ingat kunci mulut lo ya.

*Cklek*

Kenapa jadi canggung ya, pas buka pintu terus liat Mingyu lagi topless. Padahal ini bukan pertama kali gue liat dia begitu. Tapi ya emang auranya Mingyu lagi gelap banget kek langit malam.

Akhirnya Mingyu notice gue dan melirik gue yang lagi duduk ditempat tidurnya sambil bertapa.

"Ngapain?"

Gue kedip-kedip mata gue. Kok gue yang aneh. "Tunggu lo jelasin, lo kenapa." Biasanya juga gitu, Mingyu yang duluan cerita.

"Gapapa." Omg hellow, dia ngejawabnya sinis banget.

Ini Mingyu gak sih? Apa dia dirasuki oleh roh jahat ya?

"Nah itu, lo gak biasanya jawab sinis begitu Mingyu--"

"Biasanya emang gue gimana?"

Gue jadi natap mata dia serius. Tatap langsung dimata dia. Lagi-lagi gue liat cuma emosi disana. Gak ada tatapan lembut buat gue.

"Biasanya lo ngejawab: 'gak ada apa-apa tuh' terus tatapan lo gak semarah ini. Gue juga tau kalo lo marah dan mungkin itu sama gue karena kalo lo marah, tangan kiri lo selalu ditaruh diatas pinggang dan nada bicara lo gak begini." Akhirnya gue kebawa jujur. Mina, yang harus menjelaskan disini itu Mingyu bukan lo.

Setelah mendengar hal itu, Mingyu mendengus dan membuang mukanya, gak mau liatin gue. Biasanya juga dia demen liatin gue:(

"Yaudah kalo lo gak mau cerita, gue gak bakal maksa lo. Tapi gue siap kok kapanpun lo mau cerita sekali pun itu tentang gue. Gue pamit pulang." Ucap gue yang pengertian ini memberikan waktu buat Mingyu sendiri.

Sebelum gue nutup pintu, gue sempat dengar Mingyu menghembuskan nafasnya dengan kasar.

Mungkinkah dia having a bad day?



Mungkinkah dia having a bad day?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enggak banget:(










Kangen liat taringnya Mingyu:(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kangen liat taringnya Mingyu:(

[END] a few things Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang