Blind - 2

3.5K 417 24
                                    

"Xiao Zhan."

Pria itu tidak membalikkan badannya, ia terus berjalan lurus tanpa sedikitpun memperlambat tempo kedua kakinya melangkah. Keduanya saling melangkah dengan langkah yang cukup besar, bahkan kini pria yang memakai baju kebesarannya dengan corak yang sangat match dengan pria di depannya berdiri tegap di hadapan pria yang ia sebut Xiao Zhan.

Bukan kalimat ataupun hanya sekedar berdiri di hadapan pria bermarga Xiao itu untuk menahan pergerakannya, ia dengan lembut membawa pria yang bertubuh setinggi dengannya itu masuk ke dalam pelukannya. Jemari lentiknya yang tadi tertutup oleh pakaian kebesarannya tersingkap dan saat ini telapak tangannya yang telanjang menyentuh punggung sempit insan di dalam pelukannya. Tepukan lembut beberapa kali, elusan naik-turun dengan tempo lambat, yang diakhiri dengan elusan lembut di tengkuknya.

Cukup lama mereka berdiri disana, bahkan semua dayang-dayang yang seharusnya menemani Xiao Zhan sampai di kamarnya sendiri harus dengan serempak membalikkan badan mereka dan menutup wajah mereka.

Suara hujan menyentuh rerumputan rendah di kiri kanan mereka, membasahi tanah rata serta suara lembut di atap rumah milik Xiao Zhan. Keduanya berdiri di tengah halaman yang tidak menutupi keinginan hujan untuk tidak membasahi keduanya, setelah ini keduanya akan kembali ke kamar masing-masing dengan keadaan pakaian kebangsawan itu basah kuyup.

Tetapi Wang YiBo tidak terlihat masalah akan hal itu, ia mengangkat tangannya dan melindungi Xiao Zhan dari rintik-rintik hujan yang semakin deras. Ia sendiri sudah lupa bahwa dirinya sudah basah kuyup, entahlah dia seperti lupa siapa dirinya.

"Jangan kau buang pakaian ini, kalau memang mau kau buang lebih baik kau berikan untukku." gerutu Xiao Zhan seraya ia mendorong lembut pria yang memakai perhiasaan sederhana di kepalanya yang melambangkan pangkatnya. Tapi walaupun dia memakai semua perhiasaan di kepalanya itu, Wang YiBo di hadapan Xiao Zhan hanya pria malang yang masih sok ganteng walau wajahnya sudah basah kuyup seperti itu.

Ia mendecih karena YiBo hanya tersenyum polos kearahnya, "Kau-.. tsk, ayo masuk." ujarnya seraya menarik tangan yang adalah Raja Negara ini ke dalam rumahnya.

"Kau tau, akan repot kalau aku tidur di rumahmu." YiBo menggodanya tetapi Xiao Zhan sungguh menganggap itu serius dan melepaskan genggaman tangan itu.

Wajah Xiao Zhan sedikit memerah dan YiBo tentu bisa melihatnya dari tempat ia berdiri sekarang, telinganya yang memerah hebat dan gerakan tangan yang mengusap wajahnya itu adalah ciri khas Xiao Zhan ketika ia salah tingkah, "Hanya mandi dan berganti pakaian! Apa salah?"

YiBo berjalan mendekati pria itu dan mengusak surai hitam panjangnya, "Hanya bercanda, diluar sana mereka semua tau hubungan kita itu apa, jangan takut dilempar ke kandang babi." Ia berjalan dengan santai menuju kamar milik Xiao Zhan sendiri dan tiba-tiba terdengar beberapa langkah kaki mendekati Xiao Zhan sendiri yang masih berdiri terpatung di tengah koridor rumahnya sendiri.

"Yang Mulia, kami membawa pakaian ganti untuk anda dan Dayang Raja juga datang untuk memberikan pakaian ganti untuk Yang Mulia Raja, maaf kami lancang da-."

Tangan hangat milik Xiao Zhan mengusap lembut tangan milik Dayang seniornya dan tersenyum, "Kalian tidak menganggu, cepat pergi ke ruanganku, Raja ada disana." ujarnya.

"Baik Yang Mulia."

Saat beberapa Dayang Senior yang memang mempunyai hak untuk menginterupsi mereka berjalan melewati Xiao Zhan dengan sangat membungkuk, kedua mata Xiao Zhan bisa melihat pakaian yang ada di tangan mereka, karena alasan iseng ia melirik kearah pakaian yang ada di tangan Dayangnya dan benar dugannya bahwa pakaian mereka diselaraskan sama lagi.

The Dreamer & The Lion - YIZHAN [BAHASA INDONESIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang