Which One Is The Fallen Crown - 26

1K 134 38
                                    

"Jadi kita memang akan melakukan sedikit perubahan rencana, sekarang dengan tidak adanya Han, aku menjadikan salah satu perwakilan rakyat sebagai pengganti Han. Tentu saja tugasnya sama dengan Han, dia akan membantumu memasuki Kediaman Liu tanpa seorang pun yang tau, begitu juga aku akan melakukan bagianku."

"Saat senja datang, mereka akan membunyikan gong sebagai tanda menutup gerbang, disaat itulah kau akan mendengar gerbang di areamu tidak berbunyi. Karena aku akan ada disana."

"Malam ini aku akan bergerak terakhir, jadi kau sudah akan siaga sebelum senja di tempat yang sudah kita janjikan. Tidak ada pertanyaan kan?"

"Xiao Zhan, kau harus memanah dengan benar. Ini hanya kesempatan sekali seumur hidup kita. Kalau sampai kita gagal, maka kau hanya akan menemui penyesalan yang tak akan pernah bisa diulangi lagi. Tidak akan ada yang menolongmu kalau sampai gagal, tidak akan ada rencana B maupun rencana C. Gagal, maka kita semua akan kalah bodoh. Paham?"

"Aku tak tau apa yang kau pikirkan atau apa yang sedang kau ragukan. Tapi tak ada penolakan disini, sekarang bersiaplah."

Xiao Zhan mengambil busur panahnya beserta anak panah yang ia pikul di punggungnya. Ia beranjak dari tempat duduknya, dengan singkat ia pun menjawab, "Kita pergi." Dan pria yang menggantikan Han itu pun berjalan mengikuti kepergian Xiao Zhan dari ruangan Wang YiBo.

Suara pintu yang tertutup menjadi suara dimana Xiao Zhan melempar jauh perasaannya, karena malam hari kemarin logikanya berhasil menang perang dengan hatinya.

Mendirikan prinsip, profesional di hati dan darahnya.

Pria itu bermarga Wu, ia adalah salah satu prajurit yang terselamatkan dari ledakan berdarah dingin Liu kemarin. Tentu saja Wu tidak sendiri, ia juga membawa 2 rekan prajuritnya yang selamat untuk mengawal Ratu. Secara diam-diam ia melakukannya dan membuat Xiao Zhan tersenyum kagum, "Bukankah ini salah satu inisiatif yang paling membuat Raja meremang?"

Kedua pria itu berinisal Pei, mereka adalah saudara kakak adik.

Wu membungkukkan tubuhnya dan diikuti kedua rekannya, "Bukan demi membuat Raja tersanjung, tetapi demi menjaga masa depan negara dan anak cucu kita, maka menjaga Raja dan Ratu adalah kehormatan serta kewajiban kami."

Xiao Zhan tersenyum pahit saat ia mendengar Raja-Ratu dari mulut rakyat Raja Wang ini. Membuatnya cukup hanya bisa sekedar mengangguk seraya menaiki kudanya, "Kita berangkat!"


---


Senja hari ini tidak terasa sedingin semalam, udaranya tenang tetapi awannya begitu mendung. Bahkan senja saja tidak terlalu kelihatan lagi menandakan musim dingin semakin mendalami bagiannya. Kini Xiao Zhan sudah berada di posisinya, yaitu di dalam salah satu ruangan yang mengelilingi lapangan pengadilan milik Liu. Gedung ini mirip seperti rumah susun dengan material yang semuanya adalah kayu berwarna gelap. Membuat atmosfer area ini terasa gelap walaupun sudah diterangi dengan cahaya yang ada.

Tetapi mereka tidak akan memanah ke tengah bangunan ini, justru dari jarak yang bisa dibilang sangat jauh ini Xiao Zhan akan memanah sampai ke tengah halaman luas yang dimana Wang YiBo bersama Liu akan ada disana.

Tetapi mereka tidak akan memanah ke tengah bangunan ini, justru dari jarak yang bisa dibilang sangat jauh ini Xiao Zhan akan memanah sampai ke tengah halaman luas yang dimana Wang YiBo bersama Liu akan ada disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Dreamer & The Lion - YIZHAN [BAHASA INDONESIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang