Wang YiBo menyisir surai hitamnya yang tergerai panjang ke belakang, mengambil pita rambutnya kemudian mengikat setengah surai panjangnya itu. Ia hanya memakai pakaian sederhana berwarna hitam yang sangat jarang ia gunakan, tapi YiBo memutuskan ia akan memakainya hari ini. Setelah memastikan penampilannya rapi, YiBo berjalan kearah kasurnya untuk mengecek Xiao Zhan yang masih terbaring disana.
Saat ia mengecek denyut nadi yang berada di pergelangan tangan milik Xiao Zhan, saat ia merasakan denyut nadi yang lembut itu YiBo akhirnya bisa menghela nafas panjang lega. Ia menarik perlahan selimut yang sedikit tersingkap untuk menutupi tubuh Xiao Zhan hingga lehernya. Ia mengangkat tangannya dan menyingkirkan surai panjang Xiao Zhan yang sedikit menutupi wajahnya.
Wang YiBo tidak mengucapkan apapun, ekspresinya lebih datar hari ini tapi dia tidak lagi ragu untuk menyentuh sedikit bagian tubuh dari Xiao Zhan. Sudah terhitung juga ini adalah hari ke-10 dimana Xiao Zhan tidak mampu untuk sekedar mengangkat tubuhnya, ia hanya mampu membuka matanya, berbicara sedikit kemudian ia akan tertidur lagi. Berdasarkan penilaian YiBo, Xiao Zhan sedang terkena demam tinggi yang belum lagi kakinya masih terluka cukup parah dan ditambah kejadian 2 minggu lalu dimana Xiao Zhan menghabiskan tenaganya sampai titik penghabisan.
Tidak heran kalau Xiao Zhan pagi ini juga hanya bisa membuka matanya saat YiBo sedang memijit lembut kedua kakinya. Dirinya berusaha bangkit tapi yang ia rasakan hanya mati rasa di sekujur tubuhnya. YiBo yang merasakan pergerakan diatas sana mengadahkan kepalanya dan buru-buru menggelengkan kepalanya sebagai penolakan, "Aku tidak akan membantumu bangkit, berbaringlah dulu sampai aku selesai, setelah ini baru aku akan membantumu berjalan keluar." Ia meyakinkan Xiao Zhan dengan menatap ke dalam kepingan bening itu, menyalurkan tatapan tegas disana.
Xiao Zhan mendesah kasar dan kembali membaringkan tubuhnya. Yang mampu ia lakukan saat ini sekedar menatap lemah kearah langit-langit kamar. Sesuai dengan terakhir dia mampu ingat, mereka berdua berkuda menuju Kediaman Raja alias Ruang Kerja Raja yang ternyata tidak ternoda sama sekali, dirinya juga belum tau kenapa bisa Ruang Kerja Raja bisa seaman ini. Tapi seingat Xiao Zhan, dia pernah membaca buku pelajaran Kerajaan yang menuliskan bahwa siapapun yang masuk ke wilayah Raja tanpa dikawali oleh Garis Dayang-Pengawal Raja maka akan mati dengan bunuh diri ketika beberapa langkah mereka ambil.
Entah apa ini benar atau tidak, tapi apa yang sudah tertulis bukankah seharusnya kebenaran?
Xiao Zhan memiringkan kepalanya untuk melihat pemandangan diluar saat ini, tapi yang ia dapati adalah salju tengah turun bebas bagaikan menyambut pagi hari Xiao Zhan.
Tentu saja ia mengernyitkan keningnya karena seingat dia musim dingin masih sangat lama, dan kenapa bisa ada salju? Atau jangan bilang dirinya bukan beristirahat 10 hari tapi 10 bulan?!
Xiao Zhan tidak mampu untuk meninggikan suaranya lebih daripada ini demi memanggil Wang YiBo di bawah sana. Untung saja YiBo sudah selesai meregangkan otot kaki Xiao Zhan, sehingga ia duduk di dekat Xiao Zhan kali ini. Xiao Zhan menarik lengan YiBo dan memberikan isyarat untuk pria ini membungkukkan tubuhnya, memahami kode itu ia pun melakukannya.
"Kenapa ada salju? Ini bulan apa?" Benar suara Xiao Zhan hanya bisa sekecil itu, tidak bisa lagi lebih keras.
YiBo menghela nafasnya, tidak menjawab pertanyaan itu dan ia mengangkat tubuh Xiao Zhan dari kasur. Perlahan ia mendudukkan dulu Xiao Zhannya, memakaikannya dengan sehelai syal tebal sepanjang pinggangnya, kemudian setelah memastikan Xiao Zhan tidak mengalami halusinogen atau apapun itu Ia mulai perlahan mengajari Xiao Zhan bagaimana caranya berdiri dengan normal lagi.
Xiao Zhan hanya bisa mendesah sakit pertama-tama, bahkan persendian jarinya terasa kaku saat ini. Dirinya juga bertumpu kuat pada kedua lengan Wang YiBo, memegang erat lengan itu seraya berbisik sekeras yang ia mampu, "Pelan-pelan bodohh..! Ini sakitt...!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dreamer & The Lion - YIZHAN [BAHASA INDONESIA]
FanfictionCOMPLETED. "Hidup Yang Mulia Raja Wang YiBo!" "Hidup Yang Mulia Ratu Xiao Zhan!" "Semoga Raja dan Ratu hidup sehat dan berumur panjang!" Xiao Zhan hanya kebetulan bertemu dengan Wang YiBo hari itu di air terjun. Mereka berdua tidak kaget saling bert...