"Maukah kau menikahiku?"
"Kalau sekali lagi kau bilang hal itu, kutebas kepalamu Raja Wang Yang Terhormat."
"Bukankah kau mau kekuasaan?"
Ia meludah, meninggalkan bekas salivanya di bahu bidang milik lelaki yang membutuhkan 10 dayang demi dirinya bisa mandi tiga kali sehari. Sang peludah sama sekali tidak takut karena di posisi ini dia yang bisa menebas kepala lelaki ini bukan Raja di depannya ini yang tidak membawa pengawal sama sekali.
"Mendapat kekuasaan dengan mendesah dibawahmu? Hoi, aku ini tidak bersedia kau menyodomiku. Aku masih normal sialan."
Raja itu tersenyum, tak bisa disangkal bahwa benar Raja Wang ini keterlaluan menawan. Bahkan hatinya jujur sempat bergetar hanya dengan melihat senyumannya yang sangat unik. Lelaki ini Raja, dia tak bisa sembarangan berekspresi.
Dan selama ini hanya ekspresi datar nan berwibawa yang duduk diatas tahta yang semua orang lihat. Hei, apa lelaki ini sebegitu memaksa sampai dia rela tersenyum di depan bangsawan biasa seperti dirinya?
"Bagaimana dengan keturunanmu?"
Raja Wang terdiam, ia kembali tersenyum sembari menggelengkan kepalanya. Dengan perlahan ia berjalan mendekati insan di depannya. Semakin dekat mereka berdiri semakin pula aroma yang hari itu juga membuat Xiao Zhan bertekuk lutut pada Raja itu.
"Kau hanya perlu membantuku lepas dari title raja ini. Kita tak perlu bersetubuh, walau kuakui kau cantik, maaf tapi aku harus kabur untuk mengejar cintaku."
Mata mereka bertemu. Bagaikan tidak ada kekhawatiran atau ketakutan apapun mereka saling memandangi satu sama lain dengan sejuta kalimat, pendapat, pertanyaan di sana.
Salah satunya di adalah, "Kenapa kau harus bertemu denganku disini?"
"Apa keuntungannya untukku?"
Raja Wang mengangkat tangannya dan menarik dagu lelaki itu dengan lembut, "Sederhana, aku akan melakukan kejahatan dan aku kabur dari kerajaan. Sebelum itu aku akan mengajari kau semua tentang kerajaan, cukup mudah karena kau ini jenius. Hei, putra sulung Penasehat Kerjaan itu ayahmu. Kau juga sudah sangat sering mendapat beasiswa, ingatkan aku lagi kalau kau pernah membuat Ibuku terdiam di lomba debat kan?"
"Lalu kenapa Baginda Raja yang Terhormat ini tidak menikahi saja cintamu itu? Kenapa harus repot-repot begini?"
"Aku mau hidup sederhana bersamanya."
"Menjijikan."
"Untuk setakaran orang pintar senegara ini kau kasar juga?"
"Karena aku jijik melihatmu Baginda Raja."
"Kau beruntung tidak ada pengawalku disini."
"Berhenti sok bijak begitu, karena kau akan menangis meminta kembali ke tahtamu karena hidup diluar ini keras."
"Aku tidak akan menyesali itu."
'Tap!'
"Kalau kau lengser dari posisimu, aku akan jadi Raja?"
"Akan kutulis wasiat untuk itu."
"Berapa lama aku harus menunggu?"
"2 tahun."
'Tap!'
"Penerusmu yang bisa mengancam posisiku? Apa ada?"
"Adikku. Dia seorang laki-laki, hanya saja umurnya masih terlalu kecil untuk dinobatkan menjadi seorang Raja."
"Berapa umurnya Raja Wang?"
"3 tahun."
'Tap!'
"Aku ini lelaki, mana mungkin mereka menerimaku menjadi Ratu mereka?"
"Kenapa tidak? Aku Raja negara ini, itu bukan perkara besar."
'Sraaak!'
"Kudengar sepupuku akan menjadi calon istrimu."
"Aku juga mendengar itu."
"Lalu? Mereka akan mencemoohku dan memaksa sepupuku untuk menjadi Ratu mereka."
"Kudengar kau itu cukup psikopat?"
"Raja Wang, setelah ini kau akan tau apa? Kau akan tau apa makanan yang diberikan ibuku saat pertama kali aku bisa makan?"
"Jawab aku."
"Lalu? Apa maumu?"
"Lakukan saja seperti keahlianmu itu."
"Tak kusangka Raja yang membawa kedamaian negara ini sangat bajingan dan dingin."
"Xiao Zhan."
"Wang YiBo."
"Kau. Menarik."
"Kau menjijikan sialan."
"Kumaafkan itu karena kau akan menjadi Ratu-ku."
"Berterimakasihlah di liang kuburku nanti."
"Now, may I take you to the palace?"
"For f**k sake."
-TO BE CONTINUE-
ALL PHOTO FEATURED OWN BY CREDIT
ANTOHER LONG STORY!!
See you
After My Heroine Finish!
Thank you!HAPPY READING
THANK YOU5555555
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dreamer & The Lion - YIZHAN [BAHASA INDONESIA]
FanficCOMPLETED. "Hidup Yang Mulia Raja Wang YiBo!" "Hidup Yang Mulia Ratu Xiao Zhan!" "Semoga Raja dan Ratu hidup sehat dan berumur panjang!" Xiao Zhan hanya kebetulan bertemu dengan Wang YiBo hari itu di air terjun. Mereka berdua tidak kaget saling bert...