Setelah adegan panas itu, Jungkook terlelap dipelukan Taehyung. Ia sudah memakai baju karena Taehyung tidak ingin membagi tubuh indah Jungkooknya pada siapapun juga. Hingga akhirnya Jimin dan Yoongi masuk ketika Taehyung sudah dalam posisi yang tidak membahayakan birahi mereka berdua.
"Dasar gila." Taehyung menatap datar Yoongi dan tidak mengatakan sepatah katapun.
"Beberapa orang menuntut gantirugi ke Jungkook. Managernya membatalkan beberapa agenda termasuk konser perdana sebelum comebacknya karena insiden ini. Dadi perusahaan marah besar Luc, Jungkook belum tau karena Jin belum memberitaunya." Taehyung menghela nafas, terhitung memang sudah hampir seminggu ini dia dirumah sakit karena tertembak, dan Jungkook memang tidak pernah bekerja. Ia hanya menjaganya sepanjang hari.
"Untuk masalah Jennie, Jungkook juga tidak pernah datang. Tapi opini publik masih tidak masalah. Pendapat bahwa Jungkook tidak ingin bertemu Jennie juga ingin menjagamu itu sudah cukup." Sambung Yoongi sambil membaca notenya.
"Lalu ada keluarga Jungkook yang mulai marah. Aku yakin mereka menghubungi Jungkook. Mencoba mencari ruanganmu, karena itu kami selalu menyuruh perawat memindahkanmu. Sebaiknya masalah orangtua Jungkook segera diselesaikan juga."
"Yang selanjutnya, ini soal keinginan Jungkook. Dia secara pribadi meminta pendapatku mengenai ia yang akan berhenti dari dunia hiburan dan beralih menekuni hobinya yang lain. Ia ingin mendirikan toko kue, ia bertanya apa yang harus ia lakukan. Aku belum menjawabnya, sebaiknya kau diskusikan denganya Luc."
"Dan yang terakhir adalah, Pietro. Informasi terakhir yang didapat Hoseok, papamu ada di Maroko, menjadi buronan lima mafia yang menginginkan kematiannya."
"Kau sudah boleh pulang hari ini, jangan pikirkan ini dulu. Pastikan kau benar benar sembuh-"
"Aku sudah sembuh. Jim, bisa kau suruh Hoseok menghubungi temanku, namanya Kris, aku ingin dia datang untuk membantuku." Jimin mengangguk.
"Untuk papa, aku sudah tidak ingin ikut campur. Sejak dia menembakku, sejak itulah semua berakhir." Yoongi menghela nafas.
"Kau serius Luc?"
"Ya. Aku akan fokus menyelesaikan masalah Jungkook, sebagaimana mestinya dengan caraku sebagai bodyguard khusus, Lucca de Ignazio." Jimin dan Yoongi saling melirik.
"Apa yang akan kau lakukan?"
"Aku akan membawa beberapa temanku yang setia, dan mempekerjakan mereka di perusahaanku."
"Luc-"
"Aku tidak akan bergerak seperti mafia Jim. Hanya seorang pengusaha muda sekaligus pelindung artis internasional."
"Jika itu keputusanmu, kami tidak bisa mencegah. Kami harus kembali bekerja, dua jam lagi Guanlin akan mengantarmu pulang keapartemen Jungkook."
"Oke thanks." Setelah kedua temannya pergi, Taehyung kembali bergerak sebagaimana mestinya. Ia kembali menjadi Lucca si bodyguard kelas VIP. Yang akan ia selesaikan lebih dulu masalah si Jennie. Ia mengirimkan bukti bukti lagi untuk semakin memberatkan Jennie.
Besok sidang keputusan, dan ia bersama Jungkook harus datang. Taehyung terus mengecek semua berita, dan tentang pembatalan beberapa agenda tengah menjadi hot news. Ia yakin, eommanya pasti tengah dilanda kebingungan.
Taehyung harus menyuruh eommanya untuk menggelar jumpa pers untuk mengklarifikasi semuanya. Jika memang ini adalah tahun terakhir Jungkook untuk mengecap dunia entertaiment yang kejam, ia harus berhenti dengan citra yang baik.
Ini yang harus ia selesaikan terlebih dulu, baru masalah keluarga dan kemudian ia bisa fokus untuk membantu proyek terakhir Jungkook. Taehyung menatap Jungkook yang terlelap dengan tersenyum. Setelah Jungkook lepas dari entertaiment, dia akan membangun bisnisnya sendiri dengan tabungan yang ia kumpulkan. Untuk perusahaan, Taehyung sudah berkeputusan bulat jika ia akan membiarkan Alfonso menjalankan perusahaan yang diberi papanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
La Guardia del Corpo [On Hold]
Fanfiction《《Hiatus sampai menemukan ide untuk meneruskan》》 Kim Taehyung, salah satu Bodyguard terbaik dari Sisilia Costra of Italia. Dia bukan hanya bodyguard biasa, dia memiliki banyak rahasia. Ia hanya patuh pada tuannya, Justin Seagull. Idol berusia 21 tah...