11

11.4K 888 22
                                    

Hai--,--

"Rena, awas ya kalo kamu ketangkep" Altar berlari menyusuri koridor untuk menangkap pencuri kecilnya.

"Gak bakal" Reina berseru kegirangan. Kedua tangannya masih mengengam erat foto masa kecil Altar yang ia dapat dari dompet cowok itu. Untung saja sekolah sudah sepi, jadi Reina tidak perlu khawatir jika ada guru yang akan memarahi mereka berdua karena berlarian di koridor sekolah.

Altar mendengkus kesal, ia berlari lebih kencang kemudian mengunci tubuh pacarnya ke tembok " Balikin"

"Gak mau"

"Gak baik nyimpen foto cowok"

"Kamu kan pacar aku"

"Hmmm" Altar mengambil alih foto itu kemudian membungkukkan badannya agar sejajar dengan Reina
"Kiss pipi nanti baru boleh simpen fotonya"

Reina meremas roknya kuat, sumur hidup dia belum pernah mencium laki - laki manapun kecuali ayahnya.

"Gak mau"

Altar mengernyit " Gak lah aku bercanda "

"Kamu gak marah kan ?"

"Engak"

"Kamu beneran gak marah kan? Gak minta putus kan ?"

"Kapan aku bilang gitu?"

Reina menggeleng "Kamu gak marah aja aku udah seneng "

"Hmm"

"ALTAR" Cewek berambut sebahu bername tag Kesya itu menepuk bahu Altar keras hingga sang empu tersentak "Lo kemana aja, tadi gue nyariin sampe muter Antartika "

"Lo yang kemana, tadi gue nyariin lo sampe masuk WC cewek "

"Dedek terharu mendengar perjuangan Abang " Kesya mulai lebay

"Biasa aja"

"Lo udah janji nemenin gue main hari  ini"

"Iya...bawel ah"

Reina menunduk dalam, sebenarnya pacar Altar itu Reina atau Kesya?

Dari dulu, Reina selalu saja menjadi yang kedua di hati Altar.

Reina memang pacar Altar, tapi cowok itu selalu saja memperiotaskan  Kesya melebihi apapun. Bahkan Altar pernah terang terangan memeluk Kesya saat cewek itu mendapat perlakuan kasar dari mantan pacarnya. Sedangkan Reina? Ia hanya mendapat perlakuan layaknya seorang teman.

Saat SMP, Reina harus membuang semua urat malunya hanya untuk mengejar Altar. Setiap pagi dia membawakan bekal makanan, mencari tau tentang kehidupan cowok itu, bahkan Reina pernah menyatakan cintanya pada Altar di depan banyak orang. Walapun ujung -ujungnya ditolak, tapi Altar tidak pernah memerlakukan Reina secara kasar atau mengatainya.

Altar itu baik. Murah senyum, dan suka menolong orang.

Reina ingin sekali saja Altar hanya mempedulikannya. Untuknya. Bukan untuk perempuan lain.

"Ini foto Lo waktu SMP" Kesya merebut foto itu dari Altar dan menatapnya humor

"Brisik lo" Altar berusaha merebut foto itu kembali tapi Kesya justru menyembunyikannya ke pugung.

"Muka gue ancur di foto itu" Altar berhasil merebut fotonya dengan cara mengunci tubuh Kesya ke tembok mengunakan kedua tangannya. Kini jarak mereka benar -benar dekat hingga Altar bisa merasakan nafas Kesya.

Altar menjauh " Lo bau Pete "

"Fotonya buat gue aja ya ? Please?" Kesya memohon

"Ogah"

ANOTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang