Kalo yang ngevote banyak, nanti aku kasih ending yang ehem - ehem
😂🙉Satu Minggu berlalu setelah kejadian Percobaan bunuh diri itu, Regan memutuskan untuk pergi dari rumah nya. Dia menjual mobil kesukaannya dan menggunakan uang itu untuk menyewa apartemen sederhana.
Kehidupan yang dulu serba mewah dan penuh harta itu sudah berganti dengan kehidupan yang keras dan penuh keringat.
Ragan harus berjuang memenuhi hidupnya dengan bekerja sebagai pelayan di restoran. Tidak hanya itu, jika Regan yang dulu sering bergonta-ganti kendaraan saat pergi ke sekolah, kini dia hanya mengunakan motor ninja nya yang dibeli dari hasil penjualan mobil.
Regan tidak akan menyesal, dia lebih baik memulainya dari nol daripada harus terus bergantung pada harta Lavisya.
"Regan"Sekar berdiri di apartemen cowok itu dengan senyum mengembang.
Regan tersenyum kemudian mengacak rambut itu pelan"Lo ngapain ke sini?"
"Gangguin Lo lah"
Regan tersenyum singkat. Saat ia dirawat di rumah sakit, cewek inilah yang selalu menemani dan mendukungnya. Bahkan Sekar rela membolos selama dua hari hanya untuk merawat Regan.
Benar - benar perempuan yang baik.
"Reina Lo mau berangkat ya?"Sekar menyapa adik tirinya saat cewek itu keluar dari apartemen "Altar di bawah nungguin Lo"
Reina mengangguk dan pergi.
Regan tersenyum kecut, bisa - bisanya dia menyewa apartemen yang bertetangga dengan ratu iblis itu.
TENTU SAJA BISA KARENA DI SINI ITU MURAH.
Demi apapun, Regan tidak akan memaafkan siapapun yang sudah membuat hatinya hancur, meskipun itu Reina gadis yang ia cintai
Setelah mengenal Sekar kurang lebih satu Minggu, Regan sadar, bahwa cewek itu tidak terlalu buruk untuk dijadikan teman. Sekar orangnya cerewet, banyak tanya dan mudah sekali bergaul, sangat berbeda dengan Reina yang notabene nya cuma cewek pendiam dan sering di-bully.
"Yuk berangkat" Sekar mengandeng tangan Regan menuju parkiran.
Saat tiba di parkiran, Regan sedikit ngilu saat melihat kedekatan Reina dan Altar. Dulu Reina selalu ada untuk Regan, tapi Sekarang ia berubah menjadi sosok orang asing yang sangat asing.
Regan menggeleng. Dia sudah bertekad untuk melupakan Reina.
"Ayo berangkat Regan"Sekar menepuk bahu cowok itu untuk membuyarkan lamunannya
"Oke"
Kendaraan itu melaju dengan kecepatan.....biasa aja. Meskipun Regan suka ngebut - ngebutan tidak jelas, tapi untuk saat ini dia tidak ingin mengunakan banyak tenaganya dengan sesuatu yang tidak bermanfaat. Mengingat ....setiap malam ia harus bekerja paruh waktu.
Saat sampai di sekolah, Regan menghela nafas pelan. Masih sangat sepi. Dia berjalan berdampingan dengan Sekar di belakang Reina dan Altar.
Regan merasa sekujur tubuhnya memanas karena melihat kedekatan mereka berdua. Regan tidak rela jika tangan mungil itu digenggam selain dirinya.
Dasar munafik.
Kenapa ia terus memikirkan Reina?
Payah. Bodoh. Tidak seharusnya Regan memikirkan orang yang sudah membuatnya hancur.
Sialan. Nyatanya, Regan itu masih sangat. Sangat. Sangat menyukai Reina. Dia akan merebut Reinanya kembali.
Regan yakin jika cewek itu juga menyukainya. Tidak mungkin sekali rasanya jika Reina dapat melupakan laki - laki pertama yang sudah menciumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER
Teen FictionRegan, laki - laki yang mudah depresi dan menganggap hidupnya sebagai sesuatu yang menjijikkan. Rasa sakit. Kebencian. Kekecewaan. Dia terlahir dari tiga kata itu. Menyayatkan benda tajam ke area tubuhnya adalah hal yang wajib ia lakukan untuk mere...