22

10.2K 684 29
                                    


Regan sadar........

Masalah hidup, bukan hanya tentang cinta yang sebenarnya tidak terlalu penting di saat ia masih duduk di bangku sekolah.

Semuanya jauh lebih kompleks dari yang ia bayangkan.

Regan mematung tepat di depan pintu toilet laki - laki. Dia sedang dihukum karena mendapat ulangan PPKN di bawah nilai 5.

Inilah masalah ribet nya.

Beruntung nya dia, karena Darren dan Haikal~ teman sekelasnya juga mendapatkan misi yang sama untuk membersihkan toilet.

"Kenapa gue gak pernah pinter PPKN. Sial. Sial. Sial" Darren mengumpat sambil menendang pintu.

"Tenang Beb....berhubung kita jodoh, masalah kita itu hampir sama" Sudah pasti yang hobi memanggil 'BeB' itu Regan.

"Beta tidak menyangka kalo kaka Regan itu suka sesama jenis" Haikal ikut menyahuti

"Suka sesama jenis gundul mu. Gue mah ogah" Darren nyinyir

"Beta ingin segera pulang sekarang, lebih baik kaka Darren jangan banyak cakap" Haikal nyelong masuk kemudian diikuti Regan dan Darren.

Seperti biasa, hidup bersama Darren itu selalu dihiasi dengan umpatan - umpatan tidak berfaedah. Di dalam toilet pun, cowok itu tidak henti - hentinya mengeluarkan celotehan tidak jelas.

Kampret memang mempunyai teman model seperti itu. Tapi Regan sudah sangat kebal.

"AKHIRNYA" Darren merenggangkan ototnya setelah selesai membersihkan toilet" Gue masih ada jadwal latian karate, belum lagi latian PBB. Belajar buat persiapan pemilihan calon anggota TNI.  Ya Allah kuatkan hamba"

"Baiklah, Kaka - Kaka, Beta ingin pergi pamit dulu to....Beta mesti kerja paruh waktu" Haikal melangkah keluar toilet, tapi langkahnya terhenti saat berpapasan dengan Geraldin.

"Darren sama Regan?"

"Masih di dalam Kaka" Jawab Haikal sambil menunjuk ke dalam toilet "Saya pulang dulu Kaka Geral"

Geraldin mengganguk.

Baru saja Haikal ingin pulang, lagi - lagi langkahnya terhenti karena ditabrak seseorang "Kaka, kalo jalan hati - hati, Beta bisa oleng"

Setelah menabrak Haikal, raut wajah cewek itu tidak merasa berdosa sekalipun. Ia justru mendelik dan memarahi Haikal "Brisik"

"Kakak" Cewek itu berlari mendekati Geraldin "Cepet pulang"

Geraldin mengernyit. Penampilan Mora sangat berantakan. Rambut awut - awutan, kancing kemeja teratas terbuka dan......apa itu? bercak merah di leher?

"Kamu kenapa?" Geraldin memegang leher Mora penasaran "Kayak habis digigit"

"Cepet pulang !!" Mora mengeram sambil menarik tangan Geraldin tidak sabaran.

"Mora maafin aku!!!" Reina datang dengan berlinang air mata. Cewek itu terus saja mengelap cairan bening itu sambil sesenggukan "Mora maafin aku"

Geraldin semakin bingung. Sebenarnya ada apa ini?

Darren dan Regan yang baru saja keluar dari toilet juga tidak kalah heranya saat mendapati dua cewek itu saling adu mulut.

"Mora maafin aku, aku cuma gak pengen kamu salah jalan" Reina terus menangis.

"Lo tau apa tentang hidup gue !!" Mora hilang kendali, dia terus menarik tangan Geraldin agar menjauhi area sekolah, namun cowok itu tidak bergeming sekalipun.

"Mora aku mohon, maafin aku"  Reina menjalin kedua tangannya penuh penyesalan.

"Lo gak pernah tau penderitaan gue Rein!" Mora menunjuk Reina mengunakan jari telunjuknya.

ANOTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang