26(END)

22K 966 134
                                    


Regan bangun dari tidurnya dan berjalan ke arah pintu saat mendengar suara ketukan diiringi isak tangis.

Dia mengacak rambutnya asal sambil mengumpat tidak jelas. Ini jam dua dini hari, namun golongan makhluk sialan mana yang sudah menggangu jam tidurnya?

Regan membuka pintu tidak sabaran dan mendapati Reina sedang memeluk bantal guling sembari mengusap air matanya.

"Apa"

"Aku takut"Reina mendongkak untuk menatap mata itu.

"Bodoamat"Regan menutup pintunya kembali, tapi tangan mungil itu lebih dulu menahan.

Laki - laki itu mendengkus kesal. Dia bersandar ke tembok dengan raut wajah datar. Regan memang mencintai Reina, tapi untuk saat ini dia sangat mengantuk dan lelah setelah seharian penuh bekerja.

"Mau apa Lo?"Regan sewot

Reina sudah berkaca - kaca. Dia tidak suka dibentak apalagi oleh Regan.

"Kamu kenapa?"

Regan mengucek matanya singkat
"Lo yang kenapa malem - malem mampir ke rumah gue"

"Tadi nonton film setan sama Mora, jadi kebayang"

"Cuma film"

"Tapi aku takut"

"Gue gak peduli"

Reina membanting bantal guling nya asal lalu berlari memeluk Regan erat. Dia tidak suka saat Regan marah - marah.

"Lo mau tidur sama gue?"

Reina menggeleng

"Yaudah pulang sana"

Reina semakin erat memeluk Regan. Dia menghirup udara dari tubuh kekar itu dengan mata terpejam. Wangi tubuh Regan itu sangat menenangkan.

"Gue ngantuk Rein, Lo tau sendiri gue pulang kerja jam 11"Regan menjauhkan tubuh itu lembut. Wajah Reina sangat manis saat ia menunjukkan mode manjanya.

"Tapi aku takut kalo ada setan, kalo ada yang mau bunuh aku gimana?"

Regan mendengkus"Bunuh mereka duluan"

"Gak mau"

"Reina Malvisa....gue ngantuk banget"

Reina tidak peduli. Dia melilitkan kedua tangannya ke perut berotot itu dan kakinya ia lilitkan ke kaki Regan.

Regan pasrah. Dia membawa Reina ke dalam kamarnya dan merebahkan tubuh itu perlahan.

Jika diingat, cewek ini akan bersikap sangat manja saat ia sedang datang bulan.

Regan memaklumi itu.

"Rein Lo lagi mens ya?" Regan duduk di tepi ranjang sambil menyelimuti tubuh itu.

Reina menyibakkan selimutnya lalu menendang perut Regan dengan kedua kakinya. Dia tidak suka ditanya seperti itu.

"Lo bar - bar banget"Regan beralih rebahan di samping Reina. Percayalah, jika Regan sangat lelah untuk hari ini.

Reina duduk bersila. Dia tidak tega melihat orang yang ia cintai begitu menderita"Kamu capek ya?"

"Menurut Lo?"

"Gak"

"Bodoamat gue males debat sama Lo"
Regan tengkurap, dia biasa tidur seperti ini.

Reina tidak habis akal, ia bangkit lalu menginjak - injak punggung Regan dengan kedua kakinya. Dulu ia sering melakukan ini pada papanya.

"Bawah lagi Rein....."Regan menginstruksikan, berat badan Reina sebenarnya agak berat, tapi ia tidak ingin menghancurkan kebahagian cewek itu yang sudah berniat baik padanya.

ANOTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang