◽▫✉▫◽
Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar. (Q.S. Al-Baqarah:153).
◽▫✉▫◽03 Januari 2019.
17:50.Nadila memeluk dirinya sendiri. Dia menatap sekeliling kamarnya. Sepi, sunyi, dan sendiri. Tiba-tiba dia berdiri. Nadila melihat Albi dihadapannya saat ini.
Wajah yang penuh sinar lembut itu, hendak Nadila sentuh.
"Albi..."
Nadila berjalan, menghampiri sosok itu. "Nadila, kamu harus ikhlasin saya. Jangan memperberat saya diakhirat dengan tangismu. Bersabarlah, kelak kita akan bertemu. Jalanilah hidupmu dengan bahagia...," ucap sosok itu.
Nadila menggeleng kuat, dia hampir menyentuh pipi sosok itu. Namun tiba-tiba,
"Allahu akbar, Allaaahu akbar!"
Adzan berkumandang dan sosok itu hilang. Nadila jatuh terduduk. Allah! Betapa imanku rapuh dan tak siap menerima ujian-Mu. Allah, betapa aku sangat hina saat ini. batin Nadila.
Nadila berdiri dan berwudhu. Dia menunaikan shalat untuk memenuhi kewajibannya sekaligus memenuhi kebutuhan jiwainya. Dia sangat membutuhkan ketenangan. Pasti akan dia dapatkan ketika shalat! Pasti.
~◾~
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. {Q.S. Ar-Ra'd:28}.
~◾~Selesai shalat, Nadila menangis terisak.
Allah, ampuni dosa Hamba-Mu yang tak tahu diri ini. Maaf sebab hamba berlarut-larut dalam kesedihan akibat kehilangan suami hamba Ya Allah.. Jangan tinggalkan hamba sendirian Ya Allah. Hamba takut. Hamba sangat takut akan kehilangan arah. Tolong ambil alih hati hamba ya Allah.. Hanya Engkaulah yang mampu membolak-balikkan hati. Tolong kuatkan hati hamba Ya Allah. Jadikan hamba salah satu dari hamba-Mu yang begitu mencintai-Mu dan sangat mengharapkan pertemuan dengan-Mu. batin Nadila.
Nadila mengambil Al-qur'an. Lalu membacanya perlahan dan penuh makna.
Tangannya bergetar karena membaca Al-qur'an. Namun setelahnya, kesedihan mendalam di hatinya sedikit terobati. Maka setelah membaca Al-qur'an Nadila keluar dari kamar.
Semuanya sangat terkejut melihat Nadila apalagi Bunda dan Umi. Keduanya menyambut Nadila dengan senyum penuh rasa haru.
▫
◾
▫
◾
▫
◾
▫
◾
▫
◾
▫
◾
▫
◾
Tolong katakan pada kesedihan, jangan berlarut-larut menghampiri pikiran. Biarkan jiwa tenang dan sedikit bahagia. Dia sudah terlalu banyak melukai, bisakah pergi sekarang juga?
▫
◾
▫
◾
▫
◾
▫
◾
▫
◾
▫
◾
▫
◾
▫
◾
▫
◾
▫
◾Umi menggenggam Nadila dan memandangnya dengan tangis penuh pilu. Sudah tiga hari, Nadila belum sadar juga dari komanya.
Tiba-tiba, jari Nadila bergerak. Perlahan mata yang sejak kemarin terus meneteskan air mata itu, terbuka.
Dilihatnya Umi, Abi, dan Wafi. Ruangan serba putih di sekelilingnya, nampak tak asing di pikirannya.
Nadila memaksakan pikirannya, mengingat apa yang terjadi, tak peduli pada Umi yanh memanggil-manggil namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenangan terindah (Completed)
SpiritualSetiap yang bernyawa pasti akan mati. Tapi kehidupan dan juga waktu tidak akan pernah berhenti. Kematian seseorang adalah taqdir yang telah Allah tetapkan. Walaupun seseorang kehilangan, yang sudah pergi tidak bisa dikembalikan. Kepergian memang mem...