٣- Kenangan Terindah

212 13 0
                                    

~◾~

'الَّذِيْنَ امَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِاللّهِ. عَلَى بِذِكْرِاللّهِ تَطْمَئِنٌّ الْقُلُوْبُ.'

' Yaitu orang orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram hanya dengan mengingat Allah. Ingatlah! Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram ' (Ar-Ra'du ayat 28).

~◾~


Rabu, 02 Januari 2019.

Jam 04:08.

Semua rasa sakit, seperti terbang begitu saja dari pikiran Nadila sehingga yang tersisa adalah rasa manis yang selama ini diberikan Albi.

Nadila menyentuh wajah dingin dan kaku suaminya. Walaupun wajah ini lebih sering menatapnya datar dan dingin, tapi Nadila tetap merindukannya.

Semua yang diingat Nadila adalah Albi yang tersenyum hangat padanya. Sosok Albi yang seperti itulah yang terus muncul di kepala dan hatinya. Inikah cinta?

Ketika kepergian sang belahan jiwa, haruskah cinta ini masih bertahta? Bukankah seharusnya terhapus pergi bersama sang pemilik?

Nadila juga bingung. Semuanya, terjadi begitu saja tanpa bisa dia kendalikan.

Semuanya...

Terjadi..

Begitu saja..

Tanpa bisa dipercaya.










~♥~

Nadila menatap sinis wanita di hadapannya. Tidak, senyumnya belum hilang. Ini bukan waktunya.

"Jadi, kenapa wanita secantik kamu meneror saya?" ucapnya sambil tersenyum lebar. Semua yang melihatnyapun tahu, Nadila tidak benar-benar tulus tersenyum seperti ini.

"Emmm.. Mungkin kamu tuli, jadi biar saya ulangi. Kamu, telah merebut pacar saya," ucap wanita itu.

Nadila tertawa sampai-sampai Albi dan Arza menoleh padanya. Keduanya menghampiri Nadila dan wanita itu.

"Kenapa?" tanya Albi. Ahh.. Albi sangatlah peka.

Nadila menghentikan tawanya, "Dia mantan pacar kamu? Wah cantik sekali ya?"

Albi mengernyitkan dahi, masih bingung. Ya kalau mantan pacar, terus kenapa?

"Iya, terus kenapa kamu ketawa?"

Nadila maju selangkah sehingga dia lebih dekat dengan wanita itu. Postur tubuh Nadila yang lebih tinggi dari wanita itu membuatnya terkesan lebih berkuasa.

"Dia bilang, aku ngerebut kamu"

Nadila menatap wanita itu dengan senyum miring.

Albi sampai ternganga dibuatnya. Oh, mungkin bukan hanya Albi. Bahkan semua orang di pesta itu termasuk Azra dan wanita di depan Nadila.

Wanita itu kira, Nadila, gadis berhijab dihadapannya ini adalah type wanita yang akan menangis dan diam ketika disakiti. Nyatanya,

Kenangan terindah (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang