2. Hutan Itu?

7.3K 697 42
                                    

Vote dulu sebelum membaca!

***

Angin berhembus menerpa kulit putih Zaire, namun perasaan Zaire sangat aneh, udara yang tadinya panas sekarang menjadi dingin dan pengab di kamar mandi ini. Bulu kuduk Zaire merinding begitu saja. Suasana di toilet ini menjadi tenang tanpa ada suara sedetik pun.

Zaire menutub kedua matanya, dia berusaha merasakan energi di sini. Namun saat dirinya terdiam sesaat suara tangisan mulai terdengar di kedua indra pendengarnya.Zaire mulai membuka kedua matanya, dia pun mulai berjalan keluar dari toilet, dan mencari asal tangisan yang dia dengar.

Zaire menghentikan langkahnya di depan gudang belakang sekolah, dia pun mulai menghembuskan nafas beratnya. Dengan hati hati Zaire mulai membuka pintu gudang tersebut.

Kedua mata Zaire melihat jelas siswi menangis yang sedang duduk dilantai dengan menenggelamkan wajahnya dengan lutut yang dia tekuk. Zaire mulai berjalan pelan menuju siswi di sana, namun langkahnya kembali berhenti saat seseorang menebuk pundak Zaire.

Bhuk

"Zai ngapain lo di gudang sekolah?" tanya seseorang yang suaranya terdengar Fameliar di kedua telinganya Zaire.

Zaire membalikkan badannya, dia menatab seseorang yang membuat Zaire menghembuskan nafas leganya, ya orang itu tak lain adalah Chesi, Chesi sengaja menyusul Zaire menuju kamar mandi, karna sudah 20 menit Zaire tak kembali kembali.

"Zai lo kenapa kesini?" tanya Chesi yang membuat Zaire gugup,dan mulai mengigit bibir bawahnya kuat kuat, "Zaire"panggil Chesi yang membuat lamunan Zaire buyar seketika.

"Ini tadi ada siswi di sini nangis" ujar Zaire yang membalikkan badannya menunjuk letak Siswi tadi berada.

"Mana Zai?" tanya Chesi menatab tempat yang di tunjuk Zaire tadi, namun tak ada orang yang ada di sana.

"tadi di sini Ches,"

"Ahh masak?," tak percaya Chesi, "yaudah yuk kekelas zai" ajak Chesi menggeret tangan Zaire keluar dari gudang menuju kelas.

Zaire mengikuti kemauan Chesi, dia pun mulai berjalan di koridor menuju kelasnya.Zaire menatab Koridor yang sepi, dan Zaire yakin jika murid murid sudah masuk kedalam Kelas, tapi mengapa Zaire tak mendengar suara bell masuk?

Dok! dok! dok!

Chesi mengetuk pintu kelas dengan perlahan,tak lama pintu kelas pun terbuka menampilkan sosok perempuan paruh baya, yang tak lain adalah Bu Rani wali murid kelas Zaire.

"Darimana kalian?" tanya Bu Rani menatab Zaire dan Chesi tajam.

"Maaf Bu, Saya tadi ketoilet nganterin Zaire" jawab Chesi.

"Ya sudah gak papa" angguk Bu Rani menatab Chesi,namun tatapannya beralih kepada Zaire yang berada di samping Chesi "Kamu murid baru yah?" tanya Bu Rani yang di jawab anggukan oleh Zaire, "Ya sudah masuk, dan silahkan memperkenalkan diri di depan kelas.

Zaire dan Chesi mulai masuk kedalam kelas, Zaire berdiri di depan kelas, sedangkan Chesi dia mulai duduk di bangkunya. Tatapan penjuru kelas menatab Zaire dengan antusias, namun Zaire sendiri dia menatab teman temannya dengan tatapan dingin tak bisa berteman.

INDIGO GIRL [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang