Vote dulu sebelum membaca.
***
Chesi membuka kedua matanya dengan pelan pelan, sayup sayup kedua matanya yang mengelilinginya. Tanpa pikir panjang Chesi pun mulai memeluk Vanes yang berada di sampingnya.
"lo gak papa kan Ches?" tanya Vanes yang membalas pelukan Chesi."gak papa." bohong Chesi, padahal dirinya sekarang masih syok dengan kejadian yang meninpanya di toilet tadi.
"lo tau..."gantung Gisel menatab Chesi.
"kenapa?"
"lo pingsan empat jam" ucap Gisel.
"Hahh beneran?" terkejut Chesi.
"hm iya kan Zai?" tanya Gisel kepada Zaire.
"hmm iya, lama." angguk Zaire.
"gimana dek, udah baikan?" tanya salah satu panitia yang baru saja masuj kedalam ruangan tersebut.
"gak papa kak" jawab Chesi tersenyum kikuk.
"leher kamu kenapa itu?" tanya kakak panitia itu yang membuat semuanya menatab leher Chesi yang merah bekas cekikkan perempuan tadi.
Chesi yang tersadar dilihat oleh senua temannya dia pun langsung merebut hp milik Brahma dan melihat cekikan perempuan tadi di camera hp Brahma.
"Kok bisa merah gitu kenapa Ches?" tanya Nando yang membuat Chesi menggeleng pelan.
"Yaudah begini saja, kalau sakit disana ada es batu, nanti bisa dikompres" ucap kakak panitia tersebut yang menunjukkan kotak biru yang sudah pasti berisi es batu."Makasih kak." Senyum Chesi yang membuat kakak panitia itu tersenyum balik dan mulai meninggalkan ruangan tersebut.
"Udah sore nih, yuk mandi yuk." ajak Vanes kepada teman satu kelompoknya itu.
"lo Mandi Zai?" tanya Chesi kepada Zaire.
"Iya, kamu juga kan?" tanya Zaire kepada Chesi yang membuat Chesi mengangguk pelan saja.
"Udah baikan nih?"tanya Zazan yang melirik Chesi.
"Cuman Mandi lol, gak gue suruh joget" geram Vanes menatab Zazan tajam.
"ya kan bisa ju-"
"Udah diam sayang, entar dijatak sama Vanes," potong Gisel yang membuat Zazan langsung mengangguk saja, Dasar anjing pintar.
Setelah itu mereka bertujuh pun mulai keluar dari ruangan tersebut menuju tenda masing masing untuk mengambil, pakaian dan alat mandi masing masing.
Setelah mengambil pakaian dan alat alat mandi, Zaire dan tiga temannya pun mulai menuju kamar mandi. Saat masuk kedalam kamar mandi, tubuh Zaire terdiam karna kamar mandi sangat penuh dengan siswi kelas 11 SMA Abadi yang sedang mengantri.
"Akeh tenan lek" geleng Vanes menatab kamar mandi yang sudah penuh.
"Hm hoo Van akeh," angguk Gisel setuju, "ke kamar mandi ruang pania aja yuk!"ajak Gisel yang membuat Vanes menjitak kepala Gisel dengan sisir miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO GIRL [Segera Terbit]
Terror[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] [SEDANG DI REVISI] "MEREKA" Kenal dengan seorang indigo? Dia adalah manusia yang diciptakan berbeda oleh Tuhan. Manusia yang mempunyai kelebihan yang dapat melihat makhluk Akstral. Kemampuan yang sifatnya spesial, tidak...