5. Hari pertama

5.2K 520 41
                                    

Vote dulu sebelum membaca!

***

Zaiire menghembuskan nafas berat saat mobilnya berhenti didepan gerbang sekolahannya, dan Arisa dia yang menatab Zaire disampingnya dia mengusap lembut kepala putrinya itu agar tetap semangat. Zaire yang merasakan usapan Arisa dia hanya tersenyum singkat dan meraih tangannya untuk bersaliman.

"Zai, ini pakek switter ini,pasti lucu,jangan sampe kedinginan," ujar Arisa yang memberikan switter warna pink bergambar kelinci kepada zaire.

"Makasih bund," ujar Zaire yang kemudian keluar dari mobil tersebut dengan membawa dua tas ditangannya dan switter yang dia kalungkan di lehernya.

"Hati hati," ujar Arisa yang melambaikan tangannya kepada Zaire dan sebalikknya. Setelah itu Zaire pun mulai berjalan masuk kedalam kelasnya menuju lapangan sekolahnya untuk berkumpul bersama yang lainnya.

"Zairee!" teriak lantang Gisel yang melambaikan tangannya kepada Zaire. Zaire yang melihat lambaian tangan Gisel dia pun segera berlari menuju Gisel dan lainnya.

"Udah lengkap?" tanya Nando yang membuat Gisel mengagguk antusias.

"Vanesha?" tanya Zaire yang menengok sekelilingnya pasalnya Vanes tidak ada disini.

"Beli antimo disamping sekolah, biasa mabuk darat" jawab Brahma sambil terfokus memainkan hpnya.

"Itu Anaknya dateng," ujar Zazan sambil melirik Vanes yang baru saja datang dengan melompat lompat layaknya anak kecil yang baru saja pulang dari warung membawa sekantung plastik hitam.

"Ngapa lo?"tajam Vanes melihat geram Zazan.

"Bukan urusan lo!" ucap Zazan yang memutarkan bola matanya malas.

"Hehh udah berantemnya!,dipanggil tuhh, semua suruh kumpul," ucap Chesi yang membuat Zaire dan kelompoknya langsung berjalan dan berbaris sesuai kelompoknya.

Setelah berbaris ketua kelonpok pun segera mendata anggotanya, melihat siapa yang belum hadir. Setelah mendata Nando pun sebagai ketua kelompok segera melaporkan kelompoknya kepada panitia jika kelompoknya sudah lengkap.

Tepat pukul 06.00 pagi seluruh siswa langsung mrmasuki bus sesuai kelasnya masing masin, dan terpaksa Zaire duduk bersama Nando pasalnya semua siswa sudah berpasangan kecuali dirinya dan Nando.

"Mau?" tanya Zaire yang menawarkan sebuah makanan ringan kepada Nando.

"Gue udah kenyang," Dingin Nando yang membuat Zaire mengaggukan kepalannya saja.

"Tak lama bus pun mulai berjalan, Zaire yang merasakan hal itu langsung memasukkan makanan ringannya kedalam tasnya dan mengambil salah satu buku milik kakekknya itu untuk dia baca.

Nando yang melihat Zaire membaca buku di bus dia mengerutkan alisnya, bingung karna jika dia membaca buku di bus bisa dipastikan kepalanya akan pusing dadakan.

"lo gak pusing?" tanya Nando kepada Zaire.

"Enggak, Kenapa?"

"Nanya aja, kalau gue jadi lo udah pusing"

"itu kamu bukan aku"

"lo gue aja biar enak" ujar Nando datar pasalnya dia belum pernah berbicara dengan bahasa aku kamu selain dengan kedua orang tuanya.

"itu kamu aja, kalau aku yang pakek ini lidah aneh, bahasa aku udah kayak gini dari lama gak bisa diubah"

"Oke oke gue Faham"angguk pasrah Nando.

"Kamu itu Nando anak band yang banyak penggemarnya kan?"

"Jangan bilang lo mau nanya kenapa gue sendirian kalau duduk di kelas atau dimana pun padahal banayak penggemar" ucap Nando kokoh yang membuat Zaire menggeleng pelan.

INDIGO GIRL [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang