Tap bintang!
***
"Sialan!" desis Nando yang menatab geram Arumi.
"Lepasin Zaire Arumi" teriak Perempuan Di belakang Niken yang baru saja Memasuki dimensi Hutan ini.
"Bunda!"teriak Zaire kesakitan saat Arumi menekan lehernya keras.
"Arisa" Senyum Licik yang terlukis di wajah Arumi.
"Lepansin Putriku" Mohon Arisa Yang mulai mendekat menuju Arumi perlahan.
Sedangkan Arumi dia Masih tersenyum Licik melihat kedatangan Arisa, "Tidak akan" Tolak Arumi yang membuat Arisa Kesal.
Arisa mendekatti Arumi yang menyekap tubuh Zaire, lalu tanpa aba aba Arisa pun menonjok Wajah Arumi yang seketika membuat tubuh Arumi jauh Terpental ke belakang, untung saja Arisa Sigap Menggeret tubuh Zaire jika tidak mungkin Zaire akan ikut terpental bersama Arumi.
"Kita masih hidup!, jangan takut kita lebih kuat!!" peringat Arisa.
Sedangkan Arumi dia mulai terbangun dan Menghilang, Namun bukan pergi, Arumi Muncul di belakang Arisa Dan Menekikk lehernya dengan cepat. Sedangkan Zaire ingin sekali mendekat, Namun Arisa melarangnya, dan menyuruhnya untuk memundurkan langkahnya. Perlahan Arisa Melempar gelang yang sempat di berikan perempuan tadi di wajah Arumi, dan seketika Arumi mengalih pandangannya kebawah Melihat galang itu. Arisa yang melihat Arumi terdiam dia pun mulai berlari bersama Yang lainnya keluar dari dimensi ini,ini kesempatan Untuknya untuk pergi dari alam mereka. "Bunda Dapet gelang tadi dari mana?" tanya Zaire setelah mereka kelyar dari dimensi hutan itu.
"Bunda tadi kesini ketemu arwah gak reti siapa,terus ngasih gelang itu" Ucap Arisa Yang diangguki oleh Zaire.
Tak lama mereka pun sampai di pintu utama, Mareka pun mulai keluar dari alam ini menuju tubuh mereka masing masing.
"Arisaaa"Teriak keras Arumi dari jauh, namun suaranya terdengar jelas di telibga Zaire dan lainnya. Zaire dan lainnya yang mendengar langsung berlari kencang alam ini.
Sesampai di pertengahan mereka pun meletakkan pelita itu di sana dan pergi munuju tubuhnya yang berada tak jauh dari sana, sebelum Arumi menghampirinya.
Arisa berhenti di depan tubuhnya, berbalik melihat Zaire yang berlati menuju tubuhnya di ruang yang berbeda.
"Bunda duluan,Zaire nyusul"Ucap Zaire yang diangguki oleh Arisa.
Arisa pun mulai masuk kedalam tubuhnya sedangkan Zaire dan lainnya melanjutkan berlari menuju tubuh masing masingnya.
"Agghhh" Sentak Arisa yang terbangun dari sofa melihat Gisel yang sudah menunggunya untuk bangun.
"Tante gak papa??" tanya Gisel yang menyondorkan Segelas air putih.
"Gak papa" geleng Arisa yang kemudian meminum segelas air putih itu.
"Kenapa Tan?"
"Chesi, dia sudah kembali"
"Apa, jadi Chesi dia sudah kembali di tubuhnya?"
"Kita tunggu saja nanti kabarnya"jawab Arisa.
Di alam lain, Zaire mulai menyuruh Chesi masuk kedalam tubuhnya, setelah masuk Zaire dan Nando pun mulai berlati menuju tubuh mereka yang tak jauh dari tubuh Chesi. Zaire dan Nando berhenti di depan tubuhnya mereka yang sendari tadi di jaga oleh Ana.
"Masukkk"Suruh Ana Kepada Zaire sedangkan Nando sudah masuk dari sendari tadi.
Zaire mengangguk sebagai jawaban dia pun mulai masuk kedalam tubuhnya. Namun gerakannya berhenti melihat Arumi di belakang Niken dan mendekap tubuh Niken, Mau tak mau Zaire berdiri namun alhasil Ana mendorong kebelakang sampai Zaire masuk kembali ke tubuhnya.
Kedua mata Zaire membuka sempurna melihat Fany dan lainnya sedang menunggunya untuknya membuka matanya ,Namun satu hal yang ada di pikiran Zaire yaitu Niken.
"Niken"Gumam Zaire yang mulai mengigit bibir bawahnya cemas dengan keadaan Niken yang belum kembali kembali.
Tak lama Ana pun datang di samping Zaire,dan menggelengkan kepalanya menandakan bahwa Niken tidak baik-baik saja. Sedangkan Nando dan Chesi mereka sudah terbangun sendari tadi, namun saja mereka terdiam melihat Zaire yang hanya bisa pasrah dengan keadaan Niken sekarang. Ruangan pun mulai hening tak ada yang suara sedikit pun hanya terdengar detikan kuno itu saja.
"Vanesha mana??"tanya Nando yang memecah keheningan.
"Dia di rumah sakit,tadi perutnya ketusuk pisau"ucap Fany.
"siapa yang mengenainya??"
"arwah yang meminjam tubuhmu"Ucap Brahma.
"Asgh sial, gue mau kesana" ucap Nando yang segera keluar dari tumah Zaire.
"Kita Semua ikut!!!" ucap semuanya serentak yamg kemudian keluar dari rumah Zaire dan menaiki mobil menuju rumah Sakit diamana Vanes dirawat.
Sesampai di kamar VIP Vanes, Nando pun mulai Berjalan menuju brangkar Vanes bersama yang lainnya. Sedangkan Zaire dia memilih berjalan menuju Arisa yang ada di sofa. Arisa sangat tau jika Zaire sekarang sangat cemas, itu sangat terlihat sekali di wajahnya, dia pun memilih memeluk tubuh Zaire dan meyakinkan jika Chesi akan baik baik saja.
Ana datang di samping Arisa,dan memberi sarat jika Niken Di bawa oleh Arumi, Arisa terdiam di benar benar tau tentang Zaire,karna Kalian tau?Zaire sangat akrab dengan Niken, bisa di bilang Niken adalah trman keduanya setelah Hawa sudah tidak ada.@azayhu_
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO GIRL [Segera Terbit]
Horor[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] [SEDANG DI REVISI] "MEREKA" Kenal dengan seorang indigo? Dia adalah manusia yang diciptakan berbeda oleh Tuhan. Manusia yang mempunyai kelebihan yang dapat melihat makhluk Akstral. Kemampuan yang sifatnya spesial, tidak...