#24 tear

2.3K 212 20
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ke empat namja sedang menunggu di luar ruang rawat dimana Vii kembali berjuang saat ini.

Mereka diam namun dengan dipenuhi rasa khawatir, kondisi Vii tadi benar-benar membuat Seokjin sangat khawatir dan takut, dia tidak mungkin bisa kehilangan adiknya yang baru saja ia temukan, saat ini Seokjin benar-benar sudah tidak dapat menahan tangisannya, Namjun yang berada di samping Seokjin berusaha menenangkan sepupunya itu, Seokjin benar-benar menangis sekarang.

"Hikss.....Namjun ah....apakah aku akan kehilangannya lagi? Hikss.....kau lihat, bahkan jantungnya berhenti berdetak," ucap Seokjin di tengah isakannya.

Namjun hanya bisa mengeratkan pelukannya sekarang.

"Dia tidak akan menyerah begitu saja.....percayalah, dia adalah namja yang sangat kuat,  dia tidak akan pergi meninggalkan kita, dia mampu bertahan selama ini.....," ucap Yoonjae sambil meneteskan airmatanya.

"Dia sudah putus asa saat ia tak kunjung menemukan kakaknya, ia merasa jika kakak yang ia rindukan selama ini tidak kunjung mencarinya........dan ia memutuskan untuk menyerah, namun tidak saat penyakit itu datang dalam hidupnya, penyakit yang semakin menambah penderitaannya," lanjut Yoonjae.

"Ia memutuskan untuk melanjutkan pencariannya karema ia tidak ingin oergi tanpa melihat kakaknya........Banyak sekali hal yang masih ingin dia lakukan bersama kakaknya, kakak yang sangat ia rindukan selama ini,"

"Ku mohon.....diamlah brengsek," ucap Seokjin.

"Haahhhhh........," Yoonjae menghebuskan nafasnya kasar dan bangkit berdiri.

"Jimmy.....beritahu aku jika Vii sudah bangun," ucap Yoonjae kepada Jimmy yang sedang duduk di sisinya.

Yoonjae berjalan meninggalkan ketiga namja yang sedang perperang dengan pikiran mereka masing-masing.

Cekleekkk.....

Tidak lama setelah Yoonjae pergi, seorang dokter yang menangani Vii keluar dari ruangan, ketiga namja itu langsung bangkit berdiri menyambut kabar dari sang dokter.

"Bagaimana dok......?"

"Kondisi pasien saat ini baik-baik saja, dia sudah melewati masa kritisnya, kami sudah melepas ventilator pada pasien karena saat ini pasien sudah  melewati masa komanya.......jika terjadi sesuatu pada pasien, silahkan nanti hubungi dokter....., tidak perlu khawatir karena pasien akan segera sadar, kami permisi dulu," ucap sang dokter.

Tentu saja itu membuat siapapun yang mendengarnya dapat bernafas dengan lega setelah tercekik.

Setelah perawat dan dokter pergi meminggalkan ruangan, kini ketiga namja itu masuk kedalam ruangan untuk bertemu Vii.

"Hah.....Kim Taehyung.....," Seokjin tidak berhenti mencium wajah adiknya yang masih terlelap.

"Terimakasih sudah kembali saeng......"

***
Hari sudah mulai semakin petang, Yoonjae saat ini sedang duduk tepat di tepi sungai Han, sudah sejak beberapa jam yang lalu dia duduk melamun di sini, bahkan ia juga sudah meluapkan seluruh emosinya di sini.

Yoonjae manangis tanpa ada orang yang tahu, kecuali tiga botol alkohol yang sejak tadi menemaninya di sini.

"Aarrrrggghhhhhhh........takdir macam apa ini???"

Yoonjae meremas rambutnya karena frustasi.

Sungguh ia tidak pernah menyangka jika Vii yang sangat ia kenal bahkan sudah ia anggap sebagai adik kandungnya itu adalah putra dari korban kecelakaan yang terjadi belasan tahun lalu atas kesalahan dirinya.

Hyung- (Kim Taehyung) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang