#31 sisa waktu

2K 193 17
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah sampai di rumahnya, Jimmy langsung membuka kotak posnya yang memang sudah penuh dengan tumpukan amplop surat, ia mengambil seluruh surat itu dan membawanya masuk.

Setelah ia sampai di dalam kamarnya, Jimmy memisahkan surat yang dari Jekey dan surat tagihan, ia mengambil surat yang dari Jekey dan membacanya yamg sebagian, bahkan ia mengirutkan hari dan tanggalnya, ia benar-benar tidak menyangka jika Jekey mengirimkan semua surat ini.

Setelah selesai membaca surat-surat itu, Jimmy menyimpannya kedalam laci meja belajarnya, kemudiam ia melemparkan badannya ke kasur king size nya.

"Vii.....Jekey benar-benar sangat merindukannmu, cepatlah sadar, dan kembalilah pada kami Vii.....kamu harus bertemu dengannya," gumam Jimmy.

***
Sedangkan di tempat lain Jekey juga sedang berbaring di atas kasurnya, ia sedang menatap langit-langit kamarnya.

"Syukurlah jika bukan dia yang sakit......hahh.....kenapa aku masih sangat membenci Jimmy hyung? Seandainya jika daja dia tiadak mengabaikanku waktu itu," gumam Jekey dengan dirinya sendiri.

"Aisshh.....kenapa aku tadi tidak mampir menemui Vii hyung?"

"Tunggu.....tapi bukankah aku memang tidak boleh bertemu dengannya dengan keadaan seperti ini, aisshhh.....dia pasti sangat khawatir jika melihat aku menggendong tanganku seperti ini,"

"Kenapa juga hal ini harus terjadi? Dasar bodoh.....," umpatnya pada dirinya sendiri.

Tokk....tokk....tokk.....

Ceklek......

Jekey menolehkan kepalanya saat seseorang membuka pintu kamarnya.

"Hyung.....," panggil Jekey.

"Jey....bagaimana? Apakah masih sakit?" tanya Manager Jung sambil menghampiri Jekey yang mencoba untuk duduk di atas kasurnya.

"Yah.....hanya sedikit nyeri saja hyung," jawab Jekey.

"Besok siang PD nim ingin bertemu denganmu Jey," ucap Manager Jung kepada Jekey, tentu saja itu membuat Jekey tidak terkejut karena dia tahu jika hal ini pasti akan terjadi padanya.

"Tapi hyung.....apakah dia juga akan membatalkan debutku?" Tanya Jekey dengan takut.

"Emmm.......kita lihat saja nanti, di lihat dari kondisimu, kamu harus banyak istirahat Jey, kamu ingat pesan dokter bukan?"

Sedangkan Jekey hanya mampu pasrah dengan apa yang akan terjadi padanya nanti.

***
Sudah tiga hari Vii tidak bangun, tiga hari juga Seokjin menemani adiknya di rumah sakit.

Yang Seokjin bisa lakukan hanyalah, mengusap kening sang adik dan menunggu kedua kelopak mata itu terbuka kembali, dokter sama sekali tidak memberikan obat atau semacamnya, dokter hanya sesekali memeriksa keadaannya saja.

Ceklekk......

Dokter Lee datang bersama beberapa perawat membuat Seokjin bangkit berdiri dan memberikan ruang untuk mereka memeriksa adiknya.

"Kami akan melepas selang Ventilatornya dan menggantinya denga nassal cannula agar pasien tidak tersendak saat tiba-tiba bangun nanti," ucap sang dokter sambil mengecek tekanan darah pasiennya.

"Dok.....apakah dia akan segera sadar?" tanya Seokjin kepada dokter.

"Kita lihat saja nanti, gerak responnya sudah baik, tekanan darahnya juga sudah kembali normal, hubungi kami lagi nanti jika pasien sudah benar-benar sadar,"

Hyung- (Kim Taehyung) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang