.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Jimm.....kau???" Vii pun berusaha menyentuh bibir Jimmy dengan tangan kirinya.Namun, Jimmy terbangun saat Vii menyentuh luka pada bibirnya, Jimmy membuka kedua matanya dan menatap Vii yang juga menantapnya.
"Jim....apakah Seokjin hyung.....memukulmu?" tanya Vii dengan suara parau yang hampir tak terdengar oleh Jimmy.
Bukannya menjawab pertanyaan Vii, Jimmy justru terkejut dan dengan spontan terbangun dari tidurnya dengan sangat panik.
"Vii.....kau.....kau berdarah.....," Jimmy benar-benar panik saat melihat hidung dan mulut Vii sudah penuh dengan darah, bahkan darahnya juga sudah mengenai sprei dan juga bantal Vii.
"Vii.....aku akan pergi memanggil Seokjin hyung," ucap Jimmy sambil menumpuk bantal Vii agar jadi lebih tinggi, namun saat Jimmy akan pergi meninggalkannya, Vii menahan tangan Jimmy.
"Jangan.....tidak perlu memanggil Seokjin...hyung, kau ambilkan handuk dan air saja," cegah Vii.
"Tapi Vii.....,"
"Jangan lupa air nya yang hangat Jim," pesan Vii lagi, Jimmy hanya menatap Vii dengan penuh khawatir.
"Aku baik-baik saja Jim," dan Vii pun meyakinkan Jimmy sekali lagi.
Setelah itu, Jimmy pergi ke kamar madi dan kembali dengan handuk dan air hangat di tangannya, dengan telaten Jimmy membersihkan wajah Vii dengan handuk yang sudah di basahi dengan air hangat tadi, ia membersihkan noda darah yang sudah mulai mengering di wajah Vii, bahkan ia juga mengganti nassal canulla yang juga terkena noda darah.
"Apakah Seokjin hyung memukulmu?" tanya Vii di tengah kesibukan Jimmy.
"Heumm.....?" Jimmy pun menoleh dan menatap Vii.
"Bibirmu terluka.....apakah Seokjin hyung yang melakukannya padamu?" tanya Vii lagi.
Jimmy tidak menjawab dan melanjutkan pekerjaannya.
"Maafkan aku.....," ucap Vii dengan perasaan menyesal.
"Yaaa......ini sama sekali tidak sakit Vii, yang terpenting adalah kau baik-baik saja, apakah tadi malam kalian benar-benar bertemu?" tanya Jimmy kepada Vii.
"Ne......, kami berbicara terlalu banyak semalam,"
"Apakah Jekey sangat bahagia menlihatmu?" tanya Jimmy lagi.
"Dia membenciku Jim....,"
"Mwooo.....?" Jimmy pun terkejut.
"Aku memberitahunya jika aku tinggal bersama kakaku, dan dia marah padaku karena aku mengajaknya untuk tinggal bersama," jelas Vii.
"Aisshh......anak itu," decah Jimmy yang ikut kesal dengan kelakuan Jekey.
"Mungkin dia hajya butuh waktu saja Jim,"
"Vii....aku akan mengganti spreinya, dan aku harus memindahkanmu dulu,"
Dengan perlahan Jimmy pun mengangkat tubuh Vii yang sangat ringan, dan memindahkannya di kursi roda, setelah berhasil memindahkan Vii, Jimmy langsung menuju almari pakaian untuk mencari sprei.
"Jim.....berjanjilah padaku.....jangan pernah meninggalkan Jekey, tetap jaga dia untukku.....kalian harus tinggal bersama, dan jangan pernah sakiti hatinya.....untukku juga,"
Deghhh......
Mendengar ucapan itu, seakan jantung Jimmy baru saja berhenti berdetak, ia hanya diam dengan tangan yang masih menyentuh pintu almari, matanya berkaca-kaca, sungguh ia tak sanggup jika harus mendengar ucapan itu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyung- (Kim Taehyung) END
FanfictionMenceritakan kisah tentang dua kakak beradik yang terpisah selama belasan tahun, dan pada akhirnya pun mereka dapat bertemu kembali namun...... "Maafkan hyung yang sangat terlambat menemukanmu saeng......hyung tidak menyadari keberadaanmu selama ini...