flashback on.
Jadi ceritanya jisung di kasih tau bakal ada makan malam di rumahnya, trus katanya bakal bahas hal penting mengenai masalah kekeluargaan nah, maka dari itu dia nurut aja apa kata mamanya.
semua berjalan lancar, bahkan waktu dia tau tamu makan malam mereka adalah keluarga seungmin pun dia it's okay aja, karna otaknya lagi males mikir pasca putus, masih dalam zona sadboi dia tu.
tapi beberapa waktu berlalu, pembicaraan yang tadinya isinya haha hihi masalah keluarga dan masa lalu orang tua mereka berubah jadi serius, Yaa.. meski ga seserius sidang paripurna, tapi atmosfir-nya berasa banget sedikit-kurang nyaman bagi jisung, bodo amat sama seungmin yang tampangnya kalem kalem bangsat, e tapi manis sih, eh?
dan bener aja, kalau ini di anime pasti udah ada petir berbunyi "JDERR!!" abis ayahnya seungmin ngomong gini..
"jadi, kalian sudah kami jodohkan"
:)
seungmin yang tadinya megang sumpit auto ngeletakin sumpitnya di meja dengan dramatis, jisung yang tadinya lagi ngunyah cheesecake auto berhenti dan nunjukin raut kagetnya, dan keempat orang tua disana mencoba memaklumi reaksi anak anak mereka.
lagian siapa juga yang ga kaget dapet berita bakal di jodohin tiba tiba?
ketika atmosfir semakin tegang, bundanya seungmin angkat bicara dengan nada lembutnya "kami sudah rencanain ini jauh sebelum kalian lahir, lebih tepatnya Ayahnya seungmin sama Papanya jisung"
seungmin milih buat dengerin dengan tenang dan jisung milih buat nelen cheesecake di mulutnya pelan pelan sambil dengerin.
"iya bener, bentar lagi kalian lulus, makanya sekarang kami kasih tau ke kalian tentang rencana ini" tambah mamanya jisung
"kalian serius? ga bohong kan?" tanya jisung, yang di balas anggukan.
"ya serius dong, ga mungkin bercanda urusan beginian" jawab papanya.
ayah seungmin yang dari tadi nyimakin reaksi mereka bersabda "kami ga memaksa, tapi alangkah baiknya kalian mencoba, siapa tau suka? maka dari itu, kami kasih waktu kalian untuk saling mengenal dulu"
papanya jisung mengangguk setuju dan nambahin "keputusan masih ada di tangan kalian, mau terima atau ngga, tapi kami berharap besar kalian mau terima perjodohan ini"
entah kenapa jisung degdegan, beda sama seungmin yang b aja, karna sebenernya dia udah tau soalnya sempet -tidak sengaja- denger ayah bundanya ngomongin perjodohan ini.
dan munculah sebuah ide yang kayanya brilliant di otak cerdasnya.
Seungmin ngode ke jisung buat bicara berdua, izin dulu ke orang tuanya.
"eum... boleh minta waktu buat bicara berdua?" tanya yang di anggukin keempat orang tua disana.
Seungmin beranjak duluan diikutin jisung yang jalan duluan ke arah kamarnya.
di dalam kamar, jisung mempersilahkan seungmin masuk ke kamarnya, ini kedua kalinya dan seungmin heran.. seme kok kamarmya soft banget?
semua dominan warna putih dan golden white. banyak boneka tupai juga.
"mau ngomong apa dah?" pertanyaan jisung bikin fokusnya teralihkan.
"menurut lo, mau nolak atau nerima?"
"apaan?"
"perjodohan"
"nolak lah, ogah banget gue sama lo!"
"nah, gue juga ga sudi sama lo"
jisung mendengus dan seungmin ngejentik jatinya, "tapi, gue punya ide"
jisung biar dikit tapi penasaran juga jadi dia tanya "apaan?"
"kita ikutin aja dulu apa yang mereka mau, untuk saat ini itung itung bikin orang tua seneng"
"maksudnya?" jisung ga paham, serius deh.
"bego, maksdunya ya kita ikutin aja apa kata mereka, anggap aja kita nerima ni perjodohan-eh bukan, kaya pdkt gitu, paham ga? nanti pas udah waktunya.. kita bilang kalo kita nolak di jodohin karna ngerasa ga cocok"
jisung diem, diem diem mikir.
"untungnya apa?" tanyanya
"kita bisa tunjukin ke hyunjin dan jeongin kalo kita bisa move on dari mereka"
"hah?!" suara jisung agak tinggi.
"ma-maksudnya, kita jadian gitu?" lanjutnya
seungmin ngangguk.
"what!?" jisung shook
seungmin ngedengus "pura pura, sampai batas yang tidak ditentukan"
jisung mikir lagi, 'mau ga ya? tapi benefit-nya lumayan sih, gue bisa taklukin nyai-nya sekolah anjay keren keren kapan lagi gue bisa manas manasin mantan' batinnya tanpa sadar ngangguk anggukin kepala.
"gimana, setuju?"
"ok, kita jadian" putus jisung.
seungmin ngulurin tangan nunggu tangan jisung nyambut ulurannya, jisung peka ngebalas uluran tangan seungmin dan mereka berjabat tangan seolah kaya abis bahas kontrak kerja.
"gue seme kan?" tanya jisung tiba tiba, seungmin malah nge-smirk dan tanpa aba aba narik tangan jisung sampai jisung oleng dan mau jatuh tapi seungmin nangkep pinggang jisung dan nunjukin muka tersongongnya lagi.
jisung mendadak beku karna dia kaget, tapi kata kata seungmin setelahnya bikin dia emosi tingkat tinggi
"dengan badan pendek lo ini mau jadi seme gue? ck, mimpi!"
seketika jisung berdiri tegak dan pasang tampang marah, "gue ga pendek ya! lo nya aja yang ketinggian!" dan abis itu pergi keluar sambil ngehentak kaki, tanpa peduli kakinya nyeri, bodo amat dia lagi emosi kalo ada yang bahas tinggi dia suka sensi sampai lupa masalah posisi.
seungmin yang di tinggalin gitu aja malah ngedengus di tempatnya berdiri seraya terkekeh, abis itu ngegumam "seme kok imut"
seungmin nyusul jisung, sampai di tempat duduk semula dia di hadiahin pertanyaan dari ayahnya, "gimana, mau coba jalanin?" sambil natap jisung juga.
seungmin ngode anggukan kepala ke jisung yang masih kesel sama dia,
kok lucu?
"iya, kita coba jalanin dulu" jawabnya singkat yang mana bikin si Bunda sama mama nya jisung senyum sumringah gitu juga sama ayah dan papa jisung.
ya gitu, sebab musabab mereka jadian meski pura pura.
flashback off
"jangan lupa ini cuma pura pura!"
omongan jisung tadi sebelum keluar mobilnya dan masuk ke dalam rumah entah kenapa bikin seungmin kepikiran.
bahkan dia masih stay di depan rumah jisung, aneh bener kenapa juga dia begitu tadi ke jisung?
"ya kan amanah anjir, ya gue harus nepatin lah!" katanya entah ke siapa.
"tapi ngapain juga gue begitu?"
Dan seungmin ga paham sama semuanya, ga tau tiba tiba kesel aja liat tampangnya baejin.
"dahlah..."
akhirnya dia milih pulang.
di lantai dua tepatnya kamar jisung, anak itu ngeliat ke luar jendela dan mandangin mobil yang dari tadi masih stay di depan rumahnya.
jisung nunduk dan ngehela nafasnya, abis itu balik lagi ngeliat ke luar jendela dan ngegumam "jangan jatuh cinta sama gue, seungmin"
di sebuah apartment mewah yang pemiliknya lagi berdiri menghadap luar jendela yang nampakin luasnya kota Seoul sambil pikirannya nerawang ke seseorang.
"ada maaf yang harus gue dapetin" gumamnya tanpa ada yang tau.
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's not Fall in Love [SeungSung]
Fanfichan jisung once said, "jangan jatuh cinta sama gue, kim seungmin."