Umji dan Sana mereka berdua menjadi teman sekamar begitupun dengan Rose dan Lisa serta Jennie dan Nayeon, sedangkan Jisoo ia bersama suaminya. Walaupun udah disiapkan seorang satu kamar oleh pelayan disini, mereka lebih memilih satu kamar berdua karena meskipun dulu mereka pernah berada disini selama beberapa hari, rasanya tetap saja kurang nyaman bila ditempat selain kamar sendiri.
"Kok sayap gue gak keluar ya ji? Kekuatan gue juga gak kerasa" Kata Sana.
"Gue juga kak. Tadi udah gue coba baca mantra yang gue inget, sihirnya gak muncul" Kata Umji.
Umji sekedar iseng mencoba membaca mantra yang dulu diajarkan Yoongi, dulu muncul perisai usai Umji ucapkan. Sedangkan kini, tidak muncul apapun.
"Jennie sama Rose gitu juga gak ya?" Tanya Sana. Umji hanya menaikkan bahunya tidak tahu.
Dilain kamar, Jennie sedang merapikan bantal-bantal yang akan mereka gunakan sedangkan Nayeon sedang mengganti bajunya dengan baju tidur yang sudah disediakan disini.
"Eh jen. Kok sayap lo gak ada?" Tanya Nayeon. Jennie hanya menaikkan bahunya tidak tahu.
"Gak tau nih, tadi gue iseng mau munculin sayap tapi gak keluar. Kekuatan gue juga gak kerasa sama sekali" Jawab Jennie.
"Kok bisa gitu ya??" Kata Nayeon heran. Jennie hanya menaikkan bahunya.
"Besok gue tanya deh ke Theia atau ke kakaknya yang ganteng itu" Kata Jennie.
"Kakaknya Theia ganteng banget ya?? Heran deh kenapa bisa ganteng banget" Sahut Nayeon diangguki Jennie.
Mereka berdua terus berbincang mengenai kakaknya Theia hingga berakhir dengan mereka tertidur dengan mulut agak terbuka karena berbicara.
Pada saat yang sama dikamar Rose dan Lisa, mereka berdua sedang berbaring sambil menatap langit-langit.
"Duh kakaknya Theia ganteng banget" Gumam Lisa.
"Si Elios itu?" Tanya Rose yang tidak sengaja mendengar gumaman Lisa. Lisa mengangguk.
"Ganteng banget kan dia.. Badannya juga bagus, kalah lah si Jungkook. Apalagi si Jimin.. Hahaha" Kata Lisa yang dibalas pukulan bantal oleh Rose. Apa-apaan Lisa ini menghina calon kekasihnya?
"Apaan sih!? Pukul pukul segala!? Lagian yang gue omongin bener, si Jimin kan pendek, beda sama Elios tinggi semampai itu" Kata Lisa. Rose mendengus.
"Bukan pendek, cuma kurang tinggi aja" Sahut Rose. Lisa memutar matanya malas.
"Sama aja anjir" Kata Lisa yang dibalas cengengesan dari Rose.
Suasana menjadi hening, tidak ada yang berbicara lagi setelah itu. Mereka sibuk dengan pikiran mereka sendiri.
"Gue masih gak nyangka kita balik lagi ke sini." Kata Lisa yang dibalas anggukan oleh Rose.
"Sama... Perasaan baru kemaren kita ke sini, terus perang perang gitu" Sahut Rose.
"Kenapa kita dateng kesini cuma pas ada masalah aja? Padahal kalo lagi santai kita bisa leha-leha disini. " Kata Lisa.
"Hooh, istana ini bagus banget. Kalo lagi gak ada masalah kita bisa keliling istana, nyantai nyantai gitu" Sahut Rose.
Mereka terus berbicara hingga rasa kantuk membuat mereka langsung terlelap dalam sekejap begitu menutup mata.
Dikamar Jisoo dan Seokjin, mereka berbaring dengan berpelukan. Tangan Seokjin juga senantiasa mengusap punggung Jisoo, agar tidurnya nyenyak karena sejak tiba tadi wajah Jisoo terlihat pucat dan ia juga merasa sangat mual.
"Kau sudah tidak apa-apa?" Tanya Seokjin, tangannya senantiasa mengusap punggung Jisoo.
Jisoo hanya mengangguk menjawab pertanyaan Seokjin. Matanya terpejam namun belum tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Princess ✔
Fanfiction❗Some part is unpublished. Berawal dari Rose dan Lisa yang mengajak teman temannya menginap di sebuah Villa, hingga banyak kejadian yang terjadi setelah mereka memasuki ruangan rahasia yang berada di Villa tersebut.