Chapter 44

4.3K 693 203
                                    

Seokjin sedari tadi memerhatikan Jisoo yang sedang bersiap. Ia ikut dalam pertempuran ini, karena memang begitu seharusnya.

Berkali-kali Seokjin menghembuskan nafasnya. Ia merasa sangat khawatir. Istri dan calon buah hatinya akan berada dalam keadaan bahaya, namun ia juga tidak bisa melakukan apapun selain menjaga istri dan calon buah hatinya itu.

"Jangan terlalu khawatir" Kata Jisoo disela bercerminnya. Ia tahu suaminya itu pasti sedang merasa sangat khawatir.

Seokjin kembali menghela nafasnya. Ia berjalan mendekati Jisoo lalu memeluknya dari belakang. Sungguh ia merasa sangat ketakutan, takut akan kehilangan istri tercintanya ini.

"Bagaimana aku tidak khawatir! Kau dan bayi kita akan berada dalam bahaya." Kata Seokjin. Ia menenggelamkan wajahnya diceruk leher Jisoo.

"Aku akan menjaga diriku dan bayi kita. Aku juga akan berusaha agar tidak terluka, ehm mungkin akan ada sedikit luka." Kata Jisoo. Ia mengusap lengan Seokjin yang berada dipinggangnya.

Seokjin melepas pelukannya, lalu membalik tubuh Jisoo agar menghadapnya.

"Berjanjilah kepadaku, kau akan selamat!" Kata Seokjin. Jisoo tersenyum.

"Aku berjanji! Aku berjanji akan selamat dan kita akan melanjutkan hidup kita dengan keluarga kecil kita" Kata Jisoo. Seokjin langsung menarik Jisoo kedalam pelukannya. Ia memeluknya dengan erat.

Sejujurnya Jisoo juga merasa khawatir dan takut ia tidak berhasil menyelamatkan Rose, bumi dan lebih parahnya ia kehilangan nyawanya.

"Kau sudah berjanji, jangan mengingkarinya!" Kata Seokjin. Jisoo tersenyum lalu mengangguk.

***

Nayeon dan Namjoon sudah berada di halaman belakang istana. Disanalah tempat mereka semua berkumpul. Namjoon juga sedari tadi menggenggam erat tangan Nayeon.

"Setelah semua ini selesai, kita harus membicarakan tentang pernikahan kita. Maka dari itu kau harus selamat" Kata Nayeon. Namjoon menoleh lalu memandang Nayeon.

"Bukankah seharusnya aku yang berkata itu?" Tanya Namjoon.

"Kau tidak melakukannya, maka dari itu aku yang melakukannya." Jawab Nayeon. Ia tertawa kecil dan menular kepada Namjoon. Sontak saja Namjoon menarik dan memeluk erat Nayeon.

"Kau harus selamat. Kita akan memulai hidup baru kita, maka dari itu kau harus selamat." Kata Namjoon. Nayeon mengangguk didalam pelukan Namjoon.

Theia yang melihat dari jauh itu tersenyum. Mereka semua harus selamat, itulah yang ada dipikiran Theia.

Tak hanya ada Theia, disana juga ada Jimin yang sedang berbicara dengan Elios. Elios, Retha dan Raja juga akan ikut dalam pertempuran ini. Sedangkan Ratu akan berdiam di Istana untuk menjaganya.

Tak lama Jungkook dan Lisa datang bersamaan dengan tangan yang bertautan. Mata Lisa terlihat sembab karena menangis dan Jungkook yang menghiburnya.

"Lisa menangis?" Tanya Jimin saat Jungkook menghampirinya. Jungkook mengangguk mengiyakan pertanyaan Jimin.

Karena ditanya seperti itu oleh Jimin, Lisa kembali menangis, ia menyembunyikan wajahnya didada Jungkook. Jungkook merasa terkejut awalnya, namun ia tahu gadis ini pasti merasa sedih lagi. Yang bisa ia lakukan hanyalah mengusap rambutnya agar rasa sedihnya berkurang.

***

Hoseok dan Sana juga sudah mulai berjalan menuju halaman belakang istana. Hoseok sedari awal tak berhenti berbicara, membuat Sana tertawa kecil. Ia tahu Hoseok sedang menghiburnya agar ia tidak merasa khawatir, panik atau semacamnya.

A Princess ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang