Seokjin berjalan menjauh meninggalkan Jungkook dan Jimin yang masih berdiam diri menatap dirinya. Ia sedang menuju kamar Jennie dan Nayeon, untuk menemui istrinya dan memperingatinya. Mengetuk pelan pintu kamar, tak lama sosok istri tercintanya muncul dari dalam kamar.
"Apa yang sudah terjadi dengan Umji?" Tanya Jisoo.
"Ia sudah dikendalikan." Jawab Seokjin.
Jisoo nampak terkejut.
"Apa dia baik-baik saja?" Tanya Jisoo. Seokjin mengangguk.
"Theia sudah memberikannya sihir untuk menolak jika dikendalikan lagi" Kata Seokjin.
"Jennie sudah tidur?" Tanya Seokjin dijawab anggukan Jisoo.
"Dimana Nayeon?" Tanyanya lagi.
"Didalam." Jawab Jisoo.
"Tolong panggilkan dia. Kita bertiga harus berbicara" Kata Seokjin.
Menuruti perkataan suaminya, Jisoo masuk ke dalam kamar untuk memanggil Nayeon. Setelah beberapa menit, Jisoo keluar dari kamar menemui suaminya dengan Nayeon berjalan dibelakangnya.
"Ada apa?" Tanya Nayeon kepada Seokjin.
Ia merasa sangat mengantuk. Pasalnya saat Jisoo memanggilnya, ia baru saja masuk ke alam mimpi.
"Aku hanya ingin memberitahu kalian berdua untuk selalu membuat Jennie sadar jangan biarkan ia melamun dan buat tubuhnya selalu sehat, jangan sampai ia sakit." Kata Seokjin.
"Mengapa begitu?" Tanya Jisoo.
"Retha berkata bahwa Umji sudah dikendalikan. Dan Umji saat itu juga dapat dipastikan sedang melamun. Begitu pula dengan Sana, ia--"
"Sana juga sudah dikendalikan?" Tanya Nayeon dengan terkejut. Seokjin mengangguk.
"Kemungkinan Sana dikendalikan karena saat itu ia sedang tidak sadarkan diri setelah diserang Umji." Kata Seokjin.
"Apa mereka baik-baik saja?" Tanya Nayeon. Seokjin kembali mengangguk.
"Theia memastikan bahwa mereka baik-baik saja. Kau jangan khawatir." Kata Seokjin.
"Tolong ingat perkataanku tadi. Buat Jennie selalu sadar dan jangan biarkan ia melamun." Kata Seokjin.
"Tentu saja. Kita akan mengingat itu" Kata Jisoo dan Nayeon serentak.
"Apa hanya Jennie, Umji dan Sana saja yang bisa dikendalikan?" Tanya Nayeon.
"Rose. Ia juga bisa dikendalikan" Jawab Seokjin.
"Apa yang lainnya tidak bisa?" Tanya Jisoo.
"Mereka berempat memiliki kekuatan sihir. Sihir memiliki realitas tersendiri dan itu mempermudah untuk mengendalikan mereka. Niyx memiliki sihir, lebih mudah untuk mengendalikan mereka dibanding mengendalikan Kau, Nayeon, dan Lisa yang tidak mempunyai kekuatan Sihir." Jawab Seokjin. Jisoo dan Nayeon mengangguk mengerti.
Suasana menjadi hening setelah perkataan terakhir Seokjin. Mereka sedang bergelut dengan pikiran masing-masing. Hingga Seokjin bertanya guna memecah keheningan.
"Kau ingin tidur bersama Nayeon dan Jennie atau bersamaku?" Tanya Seokjin. Bukannya menjawab, Jisoo malah berbalik bertanya
"Urusan Umji dan Sana sudah selesai?" Tanya Jisoo. Seokjin mengangguk.
"Theia, Elios dan Retha sudah mengurusnya" Jawab Seokjin.
"Kalau begitu, aku bersama mu saja" Kata Jisoo.
Seokjin mengangguk lalu ia menatap Nayeon.
"Pastikan Jennie selalu sadar, oke? Jangan biarkan ia melamun" Kata Seokjin. Nayeon mengangguk. Ia akan memastikan Jennie selalu sadar dan tidak melamun.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Princess ✔
Fanfiction❗Some part is unpublished. Berawal dari Rose dan Lisa yang mengajak teman temannya menginap di sebuah Villa, hingga banyak kejadian yang terjadi setelah mereka memasuki ruangan rahasia yang berada di Villa tersebut.