Seokjin sedari tadi tidak berhenti berdoa, matanya tak lepas dari Jisoo yang sedang tak sadarkan diri. Disana juga ada Ratu Helena dan Theia yang sedang mengobati luka Jisoo. Keadaan Jisoo sekarang sangat parah, tubuhnya terbentur pohon.
"Apa dia akan baik-baik saja?" Tanya Seokjin saat Ratu dan Theia selesai mengobati Jisoo.
"Aku harap begitu. Lukanya cukup parah. Ia terbentur pohon. Dan kau tahu sendiri pohon disini seperti apa." Jawab Theia. Seokjin mengangguk, ia tahu seperti apa pepohonan disini. Pohon disini beberapa kali lebih keras dibanding dibumi.
"Bagaimana Sana bisa menyerangnya? Bukankah kau sudah memberikannya sihir pertahanan?" Tanya Ratu. Tadi saat Seokjin dan Theia membawa Jisoo, mereka berkata bahwa Sana yang menyerangnya.
"Entahlah bu. Aku juga tidak mengerti mengapa ia bisa dikendalikan kembali dan menyerang Jisoo padahal aku sudah memberikannya sihir" Jawab Theia.
"Aku rasa ada seseorang yang mengendalikannya lagi, dan orang itu salah satu dari kita." Sahut Seokjin.
Theia dan Ratu terperangah. Perkataan Seokjin sepertinya benar.
"Aaa.. Kau benar. Mereka saling menyayangi. Tubuh mereka tidak akan merasa terancam karena mereka saling menyanyangi. Lain halnya jika aku atau siapapun mencoba mengendalikannya, tubuhnya pasti akan menolak. Itulah cara kerja sihirku." Kata Theia.
"Ia akan menolak jika merasa bahwa itu ancaman." Sambung Theia.
"Tapi siapa yang mengendalikan Sana? Umji? Jennie? Rose?" Tanya Seokjin.
"Aku rasa bukan Umji, kekuataannya tidak sekuat itu untuk bisa mengendalikan seseorang." Jawab Theia.
"Hanya Jennie, Sana dan Rose yang kekuatannya mencukupi untuk mengendalikan seseorang. Umji hanya bisa membaca pikiran, tapi tidak dengan mengendalikan" Kata Ratu Helena.
"Aku mencurigai Rose yang melakukannya karena jennie terus berada di sisi Taehyung bahkan ia menangis dalam pelukan Taehyung. Sedangkan Sana, ia dijadikan alat untuk menyelakai Jisoo. Rose juga bersikap aneh tadi." Kata Theia.
"Jika Rose yang melakukannya, mengapa kita tidak sadar ia sudah dikendalikan?" Tanya Seokjin.
"Ia tidak menunjukkan dengan jelas bahwa ia sudah dikendalikan. Rose sudah dikendalikan sepenuhnya. Niyx pasti mengeluarkan lebih banyak usaha untuk mengendalikan Rose dan membuat kita tidak menyadari bahwa dirinya sudah dikendalikan" Jawab Theia.
"Dan sekarang dimana Rose?" Tanya Ratu.
"Kurasa ia sedang bersama Jimin, Lisa dan Jungkook" Jawab Seokjin.
Ratu Helena, Theia dan Seokjin terdiam, tidak mengeluarkan sepatah katapun.
"Sekarang apa yang harus kita lakukan?" Tanya Seokjin. Theia mengangkat bahunya tidak tahu.
"Aku tidak tahu. Ini terlalu kuat, aku tidak bisa melakukan apapun" Jawab Theia lirih.
Ratu Helena menghela nafasnya. Ia tahu putrinya itu pasti merasa sangat bersalah. Putrinya itu gemar menolong, ia akan merasa bersalah jika tidak bisa menolong.
"Untuk saat ini, tolong katakan kepada para kesatria agar menjauhkan Rose dari yang lainnya terutama Jennie, aku takut ia mengendalikan Jennie dan berakibat fatal untuk kita semua. Aku akan meminta saran dan bantuan kepada Raja, ia lebih berpengalaman dalam hal seperti ini" Kata Ratu.
Seokjin mengangguk. Dengan lesu ia beranjak dari duduknya berniat untuk memberi tahu yang lainnya, namun di tahan oleh Theia.
"Aku saja yang menghampiri mereka. Kau jaga istrimu." Kata Theia. Seokjin mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Princess ✔
أدب الهواة❗Some part is unpublished. Berawal dari Rose dan Lisa yang mengajak teman temannya menginap di sebuah Villa, hingga banyak kejadian yang terjadi setelah mereka memasuki ruangan rahasia yang berada di Villa tersebut.