Sesuai janji hari ini, setelah aku mengabari Mark bahwa aku telah pulang ia benar-benar datang ke apartemenku. Aku pulang tepat pukul 10 karena pergi sarapan dulu dengan Pak Zhong.
Setelah ucapannya semalam yang sedikit membuatku bingung, ia sama sekali tidak membahasnya tadi. Sikapnya seolah-olah tidak pernah mengatakan apapun kepadaku.
Bel apartemenku berbunyi, segera aku berjalan ke arah pintu dan membukanya. Di sana, terlihat Mark berdiri dengan kemeja hitam yang pas di badannya tak lupa dengan topi putih di kepalanya.
Aku mempersilahkan Mark masuk. Ia duduk di atas sofa dan melepas topinya. Sedikit merapikan rambutnya yang berantakan, matanya beralih untuk menatapku yang baru saja kembali untuk mengambil minum.
"Pagi banget datengnya, gue mau tidur padahal," ucapku sambil meletakkan minumnya di meja depan sofa.
"Mana pagi, ini udah siang."
Mark menyesap minumannya sedangkan aku hanya memperhatikannya dari samping. Mark diam memperhatikan gelasnya sambil memutar jarinya di bibir cangkir.
Tak biasanya ia seperti ini. Kepalanya seperti memikirkan beberapa hal yang saling berlomba untuk segera disampaikan.
"Lo kenapa Mark?"
Mark mengerjapkan matanya, "Hah? Gue?" Aku menganggukkan kepala, "hahaha gue gapapa."
Aku mengedikan bahu lalu meminum kopi latte yang ku buat tadi.
"Ji," panggil Mark.
Aku menoleh ke arahnya, "hm?"
"Gue mau ngasih tau lo sesuatu."
"Apa?"
Mark berdehem dan bergerak duduk mengarahku. Matanya yang coklat memperhatikan setiap inci garis wajahku.
"Gue sebenernya su—"
Ting nong!
Aku sontak menoleh ke arah pintu, "Eh itu Haechan!"
"Haechan?"
Aku bangkit dari duduk dan pergi menuju ke arah pintu, "iya Haechan, tadi gua kabarin kalo lo ke sini hehe."
Aku membuka pintu apartemenku dan terlihat Haechan di sana dengan wajah yang masih sembab. Sepertinya ia baru bangun tidur. Matanya terlihat seperti panda, pasti ia tidak tidur semalaman.
Haechan masuk ke dalam dan menaruh plastik belanjaan di meja depan sofa.
"Eh Mark muka lo ngapa gitu?"
"Ngapain si lo ke sini?!"
"Lah di chat sama Jieun gue."
Mark mendengus dan langsung membuka plastik belanjaan. Aku yang baru datang dari dapur langsung menaruh minum di meja untuk Haechan dan ikut membuka plastik bersama Mark.
"Tumben lo bawa makanan Chan," ujarku.
"Haha baru gajian jadi gini."
"Lah? PKL kita di gaji?"
Haechan memukul kepalaku pelan, "makanya baca grup kan somi yang ngurusin kemaren."
"Aduh! Sakit anjing," aku mengerecutkan bibirku dan mengusap kepalaku.
"Heh cewek ini Chan," ucap Mark.
"Tau lo."
"Lah sejak kapan Jieun cewek?"
"Eh anjing!"
"Heh mulut!"
"Ampun Bang Markeu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Zhong Chenle
FanfictionDia Zhong Chenle Laki-laki favoritku dengan segala kemewahannya. Started on June'20