quiet

358 50 1
                                    

Sudah sekitar 3 hari kantor sepi karena tak ada seorang Ceo beserta sekretarisnya, Kak Joy. Aku mengerjakan tugasku seperti biasa. Makan siang seperti biasa bersama dengan Haechan, Somi dan juga Jinyoung.

Tak ada yang spesial.

Aku tak mengerti, seperti ada yang hilang saat tak melihat sosok dinginnya. Padahal jika sudah dihadapkan hanya membuat darahku naik karena kesal.

Aku sedang berada di lobi kantor. Ditemani oleh Somi yang sedang menungggu Haechan mengambil motornya. Aku juga sedang menunggu Mark yang berjanji akan menjemputku pulang.

Mark sampai bertepatan dengan Haechan yang selesai mengambil motornya. Akhirnya aku dan Somi berjalan menuju depan untuk menghampiri mereka berdua.

"Lah Mark ngapain?" tanya Haechan.

"Jemput Jieun lah, mau jalan-jalan."

"Kok gue ga diajak sih?" gerutu Haechan.

"Udah lo sama Somi aja," Mark melihat ke arahku dan tersenyum, "Yuk naek."

Aku pun naik dibantu oleh Mark karena motornya yang terlalu tinggi. Setelah berpamitan dengan Haechan dan somi, Mark melajukan motornya dan membawaku menuju mall besar di Jakarta.

Sudah lama aku tidak berpergian seperti ini. Mark berinisiatif mengajakku menonton film yang baru saja tayang beberapa hari lalu. Akhirnya ku iyakan ajakannya dan di sini lah kami.

Mark sedang menukarkan tiket yang sudah ia pesan semalam. Aku duduk menunggunya di sebuah kursi yang di sediakan. Terlihat Mark selesai dengan urusannya dan berjalan ke arahku dengan senyuman manisnya.

"Mau beli popcorn?"

"Mauuu, sama lemon tea ya?" ucapku antusias.

"Siap baby girl, let's go!"

Aku dan Mark pergi memesan dua popcorn dan juga lemon tea. Setelah Mark membayar, pengumuman bahwa pintu theater telah dibuka bergema. Kita berdua segera menuju theater dan masuk.

Selama film dimulai, aku dan Mark hanya fokus menonton filmnya. 2 jam beralu dengan cepat dan setelahnya Mark mengajakku untuk makan di restoran China.

Ah, aku jadi ingat dengan dinner tempo hari dengan Pak Zhong. Kira-kira sedang apa ia sekarang?

Aku memeriksa ponselku, membuka aplikasi line dan berharap Pak Zhong mengirimiku pesan. Tapi yang ku dapatkan adalah pesan dari ibuku. Tumben sekali, biasanya ia akan menelpon atau video call.

Mommy❣
Udh makan?
Mommy miss u so bad
I'll visit you, honey

Pjieun
Aku lagi makan
I miss u too mommy:(
I'll wait.

"Chat siapa?"

Aku tersentak dan menoleh ke arah Mark yang sedang menaruh makanan di meja.

"My mom."

"Oiya, apa kabar mama sama papa?"

"Baik, dia mau ke sini tapi nggak tau kapan."

Aku menghela napas. Aku sangat merindukan mereka. Jika mereka tak dapat meluangkan waktunya, mungkin liburan nanti aku akan mengunjunginya.

Setelah makan, Mark mengantarku pulang tepat pukul 9 malam. Aku turun dari motor besarnya dan melepas helm yang ada di kepalaku.

"Makasih ya Mark," ucapku sambil memberikan helm padanya.

"Sama-sama cantik, langsung tidur ya. Good night baby girl."

Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang