Kim 11

311 40 1
                                    

"Air mata bukan menandakan kelemahan."
~B
...

“Taehyung!”

Seokjin tersentak ketika mendengar seseorang yang meneriaki nama adiknya. Bahkan, beberapa temannya langsung menatapnya, seolah-olah bertanya apakah ia mendengarnya atau tidak.

Seokjin menatap teman-temannya secara bergantian, tapi tidak ada yang buka suara. Tiba-tiba, seorang siswi mengetuk pintu kelas yang terbuka. Siswi itu tampak tergesa-gesa, terlebih lagi keringat yang bercucuran dan membasahi seragam olahraganya.

Guru yang ada di kelas Seokjin langsung menghampirinya dan siswi itu berbisik. Di bangkunya, Seokjin merasa tidak tenang, apa lagi gadis itu adalah teman sekelas Taehyung.

“Seokjin, Taehyung pingsan.”

Tanpa mengatakan apa-apa, Seokjin langsung beranjak dari duduknya dan meninggalkan kelas. Ia tak peduli dengan guru yang ditinggalkan secara tidak sopan, baginya Taehyung adalah yang terpenting.

Siswi itu langsung mengikuti langkah Seokjin di belakang.

“Apa kau sudah memberi tahu Namjoon?” tanya Seokjin.

“Saya akan ke kelasnya sekarang,” jawab siswi itu lalu berlari menuju kelas Namjoon.

...

Namjoon terus menatap ke arah pintu, ia juga mendengar seseorang yang meneriakkan nama Taehyung, tapi ia takut salah dengar. Sampai akhirnya, seorang siswi dengan seragam olahraga datang. Tanpa menunggu lama, Namjoon langsung beranjak dari tempat duduknya.

“Apa kau teman sekelas Taehyung?” tanya Namjoon, ketika guru di kelasnya berjalan mendekati siswi tersebut.

“Ya, Taehyung pingsan,” jawab gadis tersebut.

“Pak, saya permisi,” ujar Namjoon, lalu pergi tanpa menunggu jawaban dari sang guru.

...

Akhirnya Namjoon bisa menyamai langkah Soekjin. Keduanya melangkah besar-besar dengan napas tersenggal. Sesampainya di Unit Kesehatan, keduanya bertemu dengan kepala sekolah, Pak Samuel, Jimin, dan Jungkook. Seokjin dan Namjoon tak mengeluarkan suara, bahkan raut wajah mereka tampak kencang dan emosi.

Seokjin menatap sekitarnya, Taehyung sudah sadar, tapi tubuhnya masih lemas dan pucat.

“Jimin!” panggil Namjoon.

Jimin tersentak ketika namanya dipanggil oleh Namjoon dengan nada tegas. “Kenapa kau tidak bisa menjaga Taehyung?”

Jimin tak menjawab, hanya kepalanya yang menunduk.

“Kami sudah memberi tahu Pak Samuel, tapi tidak didengarkan,” sahut Jungkook yang berdiri di sebelah Jimin.

“Pak Samuel?” tanya Soekjin.

“Iya, itu adalah saya.”

Seokjin langsung melangkah mendekati pria yang menjawab pertanyaannya. Ia menatap Pak Samuel dari ujung rambut sampai ujung kaki, bahkan tatapan itu sangat tajam.

Kim Brothers (thEnd)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang